Daerah Minggu, 07 Agustus 2022 | 08:08

1.000 Lebih Warung Kopi di Aceh Masuk Pengecekan Bahan Berbahaya BPOM

Lihat Foto 1.000 Lebih Warung Kopi di Aceh Masuk Pengecekan Bahan Berbahaya BPOM Warung kopi. (Foto: Opsi/Ist)
Editor: Rio Anthony Reporter: , Syamsurizal

Aceh Barat Daya - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Banda Aceh melakukan tes cepat terhadap makanan yang mengandung bahan berbahaya boraks di 1.000 lebih warung kopi seluruh Aceh.

Kepala Balai BPOM Banda Aceh Yudi Noviandi mengatakan, tes cepat dilakukan mengingat selama ini masih didapati warung kopi yang menjual makanan mengandung boraks.

"Ada tapi tidak banyak warung kopi yang masih kita temukan produknya menggunakan bahan berbahaya," kata Yudi dalam keterangannya, Jumat, 5 Agustus 2022.

Katanya, ada empat bahan berbahaya pada makanan yang lazim digunakan masyarakat meliputi metani yellow, rodhamin B, formalin dan boraks.

Ada pun hasil pengawasan di Aceh dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Aceh lebih spesifik pada penggunaan boraks, sedangkan tiga bahan berbahaya lain selalu negatif saat pengujian laboratorium.

"Jadi kita langsung intervensi uji cepat terhadap boraks saja, karena yang selama ini kita temukan hanya itu," sebutnya.

Lanjutnya, ada sekitar 1.200 warung kopi yang telah terdata di seluruh Aceh, dan menjadi sasaran dari 50 petugas BPPOM untuk melakukan tes cepat guna mendeteksi boraks.

"Di Banda Aceh ada 700 warung kopi, sekitar 100 warung kopi di Aceh Besar dan selebihnya tersebar di seluruh daerah Aceh," sebut dia.

Dirincikan, fokus tes meliputi mi, bakso, ketupat, kerupuk tempe, nasi buras, lontong, hingga siomay. Pengujian ini bertujuan agar masyarakat dan wisatawan merasa nyaman dan aman ketika menyantap kuliner di setiap warung kopi di Aceh.

"Warung kopi yang telah diintervensi akan diberi tanda stiker Sanger Ureung Aceh, bahwa warung kopi ini sudah dinyatakan aman," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya