Jakarta - Densus 88 Anti Teror Polri menangkap empat warga negara asing dari Uzbekistan yang ditengarai melancarkan aksi propaganda terorisme di Indonesia.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkap itu dalam siaran pers yang digelar pada Selasa, 4 April 2023 di Mabes Polri, Jakarta.
Disebutnya, 4 Maret 2023 telah diamankan empat orang warga negara asing dari negara Uzbekistan.
Densus 88 Polri bekerja sama dengan Kantor Imigrasi kelas 1 Jakarta Utara.
Tiga dari empat WNA Uzbekistan ini diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial dan merupakan bagian dari organisasi teror internasional.
Terdapat beberapa tipe menonjol dari WNA tersebut.
Terutama inisial JF yang terpantau aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos.
Dia berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman yang sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror.
Identitas pelaku antara lain, inisial BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).
Para pelaku melakukan perjalanan ke Indonesia dengan rute, Istanbul Abu Dhabi kemudian Malaysia. Tiba di Malaysia pada 30 Januari 2023.
Dua orang berangkat mendahului ke Indonesia pada 6 Februari 2023, sedangkan dua lainnya berangkat tiga minggu setelahnya, yaitu 27 Februari 2023.
BACA JUGA: Generasi Muda Jangan Mudah Diadu Domba Virus Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme
Berdasarkan informasi dari Pemerintah Uzbekistan dan hasil penyelidikan menunjukkan bahwa tiga WNA merupakan bagian dari organisasi teror internasional yang aktif di wilayah Timur Tengah, khususnya Suriah.
"Dari empat tersangka tadi, tiga merupakan bagian dari organisasi teroris. Sedangkan satu adalah pendukung ya atau supporting sebagai penyedia dukungan keuangan serta pembuatan dokumen palsu," terang Ramadhan.
Dia menguraikan, peran masing-masing, yakni JF ini direkrut pada tahun 2021 oleh misi organisasi teror internasional dan pergi dari Uzbekistan ke Turki dan dikirim ke camp.
Selama tinggal di Turki, JF terlibat dalam propaganda terkait pemikiran radikal atau ekstrimis dan jihad global.
Dia bertugas mengorganisir penerimaan dan untuk mewujudkan niatnya melakukan aksi teror. Kedua, OMM pendukung dari organisasi teror internasional Katibah Tauhid.
Pada tahun 2020 bepergian ke Suriah atas perintah dari pemimpin kelompok ini di Suriah. Dia menyelesaikan pelatihan terorisme dan secara aktif terlibat dalam kegiatan kelompok tersebut.
Ketiga adalah MR, direkrut pada tahun 2020 oleh organisasi teror internasional Katiba Tauhid dan mengirimnya ke Suriah di mana ia juga menyelesaikan pelatihan terorisme pada tahun 2022
Kemudian yang terakhir, BKA berdasarkan informasi dari dinas keamanan negara Uzbekistan, sebagai individu yang memberikan bantuan terhadap ketiganya.
Ia bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen palsu dan membantu dalam dukungan keuangan dengan tujuan mensukseskan aspirasi subversif mereka.
Barang bukti yang telah diamankan beberapa paspor Uzbekistan milik keempat tersangka, baik domestik dan internasional.
Kemudian satu lembar resi penerimaan MoneyGram, satu lembar kode booking pesawat, satu buah iPad dan beberapa buah handphone serta beberapa screenshot unggahan yang bermuatan propaganda terkait dengan yang disampaikan oleh Densus 88.[]