Simalungun - Kadis Kesehatan Simalungun Edwin Tony SM Simanjuntak memaparkan tentang kasus terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit, pasien yang melakukan isolasi mandiri, pemetaan epidemiologi, zonasi Kabupaten Simalungun.
"Ada lima rumah sakit untuk penanganan pasien covid di Simalungun, yakni RSUD Perdagangan, Parapat, Rondahaim, Rumah Sakit Laras dan Rumah Sakit Balimbingan. Dan obat-obatan masih terpenuhi termasuk logistik," jelas Edwin dalam rapat bersama sejumlah pejabat terkait, Rabu, 9 Februari 2022.
Dalam paparan tersebut juga disampaikan bahwa kasus terkonfirmasi di Kabupaten Simalungun sudah mencapai 49 kasus. "Sembilan di antaranya dirawat di rumah sakit dan selebihnya melakukan isolasi mandiri," jelas Edwin.
Di rapat tersebut juga, para peserta diminta menyampaikan kesiapannya dalam melakukan antisipasi dan penangan pasien Covid-19.
Dibahas pula lokasi isolasi terpusat (isoter) dalam menangani pasien yang mengalami gejala ringan. Dari paparan tersebut tiga direksi RSUD senada menyampaikan kesiapan untuk menerima pasien Covid-19.
Baca juga: Dipersoalkan, Istri Bupati Simalungun Sematkan Tanda Pangkat ke ASN
Akmal H Siregar selaku juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Simalungun menyampaikan bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima hasil lab yang menyatakan terpapar dan terkonfirmasi sebagai kasus varian baru Omicron.
"Dari 49 kasus konfirmasi di Kabupaten Simalungun, belum kami terima hasil lab yang menyatakan terpapar dan terkonfirmasi sebagai kasus varian baru Omicron," jelas Akmal.
Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Roly Sohuoka mengatakan, secara nasional beberapa daerah telah menutup wilayahnya, bahkan ada daerah yang sudah memiliki kasus 10 ribu lebih.
"Dinas Kesehatan diharapkan untuk melakukan tes epidemiologi terhadap pasien terkonfirmasi untuk mengetahui apakah sudah menerima layanan vaksin dan vaksin berapa, apakah D1 atau D2," kata Letkol Inf Roly dalam rapat mengantisipasi perkembangan penyebaran Covid-19 varian Omicron di Simalungun tersebut.
Selain itu, Dandim juga berharap agar percepatan vaksinasi dilakukan terutama pada lansia perlu dioptimalisasi dalam upaya mengatasi Omicron.
"Rapat ini jangan sampai di sini, harus ada tindak lanjutnya. Karena jika kita lambat untuk melakukan tindakan, varian omicron ini cepat menyebar di Simalungun," ujarnya.
Kompol JH Situmorang dari Polres Simalungun mengatakan, tingkat penyebaran Omicron empat kali lebih cepat. Untuk itu perlu dilakukan vaksinasi D2 bagi lansia dan vaksinasi D2 bagi anak serta lanjutan vaksinasi booster.[]