Jakarta - Gelaran Piala Dunia alias World Cup 2022 resmi digelar mulai 21 November-18 Desember 2022 dengan Qatar yang terpilih sebagai tuan rumah. Pertama kali diselenggarakan di Timur Tengah, kompetisi ini melahirkan sejumlah kontroversi.
Seluruh pertandingan akan berlangsung di delapan stadion megah yang tersebar di lima kota yakni Al Khor, Al Rayyan, Al Wakrah, Doha dan Lusail.
Semula hanya satu stadion yang dimiliki Qatar pada awal tender penyelenggaraan dimenangkan, seiring waktu mereka menggenjot pembangunan 7 stadion baru yang bahkan beberapa diantaranya baru selesai atau bahkan belum dibuka untuk publik.
Sederet kontroversi penyelenggaraan Piala Dunia alias World Cup 2022 di Qatar, ramai menjadi topik pembicaraan warganet di jagat maya, termasuk larangan penggunaan armband kapten pelangi berlogo "OneLove" untuk mendukung LGBTQ+.
Tak hanya itu, keputusan pelarangan penjualan alkohol di lokasi pertandingan juga menimbulkan protes dari kalangan pecinta sepakbola. Di sisi lain, sejumlah selebriti juga melakukan aksi boikot gelaran Piala Dunia 2022 Qatar.
Berikut deretan kontroversi Piala Dunia alias World Cup 2022 di Qatar:
Trofi Piala Dunia Qatar 2022. (Foto: Dok. Fifa.com)
1. David Beckham Jadi Duta Piala Dunia
Keputusan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menjadikan David Beckham sebagai duta Piala Dunia 2022 Qatar menuai sejumlah respons negatif. Salah satunya datang dari komedian Joe Lycett.
Joe Lycett melakukan aksi menyobek uang senilai 10.000 poundsterling, atau setara dengan Rp 186 juta, menyusul dinobatkannya David Beckham sebagai duta.
Sang komedian asal Inggris Raya itu bahkan memberi ultimatum kepada David Beckham supaya dia mundur sebagai duta Piala Dunia Qatar 2022 dengan alasan negara itu tidak memperlakukan pekerja asing dengan adil dan mengekang hak LGBTQ+.
2. Isu Anti LGBTQ+
Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar diwarnai aturan kontroversial yang dirilis oleh FIFA, yakni peringatan keras kepada kapten tim nasional dari negara-negara peserta kompetisi mengenakan armband dengan logo "OneLove" untuk mendukung hak-hak LGBTQ selama turnamen,
Jika peraturan tersebut dilanggar, FIFA mengaku siap memberikan hukuman khusus kepada tim negara bersangkutan.
3. Isu Pelanggaran HAM dan Buruh Migran
Pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2022 di Qatar, disebut-sebut dilakukan dengan sejumlah pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap para pekerjanya.
Sejumlah media internasional melaporkan, ribuan pekerja diperlakukan secara tidak manusiawi selama proyek pembangunan berlangsung.
Salah satunya adalah laporan yang menyebut bahwa seorang pekerja migran asal Nepal dengan nama samaran Kamal dijebloskan ke penjara untuk alasan yang tidak jelas.
Belakangan, isu tersebut mendapat bantahan langsung dari pemerintah Qatar.
Salah seorang pejabat bilang, informasi tentang hukuman penjara dan deportasi hanya dilakukan tanpa alasan yang jelas merupakan isu yang tidak benar.
4. Boikot dari Selebriti
Dua selebriti dunia, yakni Shakira dan Dua Lipa dilaporkan melakukan boikot secara diam-diam terhadap penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Sebelumnya, Shakira dijadwalkan untuk tampil dalam pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar, tetapi berubah pikiran pada menit terakhir.
Padahal, diva pop asal Kolombia ini sebelumnya tampil di tiga upacara pembukaan Piala Dunia pada 2006 (Jerman), 2010 (Afrika Selatan) dan 2014 (Brasil).
5. Larangan Minum Alkohol
Pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar sempat diwarnai kekecewaan para fans si kulit bundar dari berbagai negara. Pasalnya, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengumumkan larangan penjualan minuman beralkohol di semua stadion.
Pelarangan ini, diumumkan hanya berselang dua hari sebelum perhelatan pembukaan Piala Dunia, pada Minggu, 20 November 2022 lalu, setelah setelah diskusi alot antara FIFA dengan Qatar selaku tuan rumah yang memiliki aturan ketat terkait alkohol. []