Jakarta - Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha memberikan saran, sebaiknya Habib Bahar bin Smith tidak lagi dijerat menggunakan hukuman pidana atas perbuatannya yang acap kali membuat onar.
Sebab, efek hukuman pidana ia lihat hanya membuat seseorang mendekam di balik jeruji besi, saat mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.
Abdillah melihat Bahar Smith yang sempat menjalani hukuman di hotel prodeo di bawah lima tahun penjara tidak kapok atas perbuatannya.
Baca juga: Habib Bahar Smith dan Eggi Sudjana Dilaporkan ke Polisi Soal Ujaran Kebencian
Abdillah berkata demikian melalui akun Twitter-nya saat menanggapi berita berjudul "Makin Liar! Jenderal Dudung Didesak Segera ‘Kandangi’ Habib Bahar Bin Smith".
"Manusia tukang bikin gaduh seperti Bahar Smith ini sebaiknya tidak ditangkap dan dimasukkan bui lagi. Nanti keluar bikin onar lagi," kicau @AT_AbdillahToha, dilihat Opsi di Jakarta, Senin, 20 Desember 2021.
Abdillah pun memberikan saran, sebaiknya Bahar Smith dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa (RSJ), untuk mendapatkan hukuman pasung.
"Lebih baik dimasukkan rumah sakit jiwa, dipasung sampai sembuh," kata Abdillah.
Beberapa hari ini video ceramah Habib Bahar bin Smith viral di media sosial lantaran menyeret-nyeret nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak Habib Bahar bin Smith mempertanyakan dedikasi Jenderal Dudung Abdurachman sewaktu terjadi erupsi di Gunung Semeru, Jawa Timur.
Baca juga: Emosi Berat, Dewi Tanjung Sebut Bahar Smith Dajjal Gondrong
Bahar menilai Dudung tidak turut serta membantu masyarakat yang tertimpa bencana.
"Mana yang kemarin nurunin balihonya Habib Rizieq? Mana Jenderal baliho mana yang kemarin nurunin baliho Habib Rizieq? Yang kemarin ngomong bubarkan saja FPI, mana kok enggak keliatan di Semeru? Mana!!! Dudung, Dudung," ujar Habib Bahar dalam sebuah video yang dilihat Opsi, Minggu, 19 Desember 2021.
Penceramah berambut pirang itu pun tampak geram dan tidak terima dengan pendapat Dudung yang menjadikan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai saudara. Sebab, kepada FPI eks Pangdam Jaya itu seolah begitu garang.
"Giliran sama ormas Islam galak. Sama OPM yang jelas-jelas teroris, separatis `itu saudara kita`, `mereka saudara kita, harus kita rangkul`. Eh kemarin Mahfud Md langsung ngomong depan dia, `OPM bukan saudara kita," kata Habib Bahar. []