Jakarta - Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu`ti mengatakan bahwa dokter Sunardi, dan keluarganya bukan warga Muhammadiyah. Hal itu ditulisnya di akun Twitter @Abe_Mukti, terlihat Jumat, 11 Maret 2022.
"Soal dokter Sunardi. Almarhum dan keluarganya bukan warga Muhammadiyah," tulisnya.
Meskipun demikian, menurut Mu`ti, tindakan Densus 88 yang menembak dokter Sunardi perlu dilakukan investigasi oleh pihak yang berwenang.
"Tindakan Densus 88 yang menembak yang bersangkutan dengan alasan melawan perlu ada investigasi dari pihak berwenang. Hukum harus ditegakkan bagi siapa saja," tegasnya.
Disebutnya, kalau memang ada aparat Densus 88 yang terbukti melanggar protap, harus diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku.
Dikabarkan sebelumnya oleh Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabid Banops) Densus 88 Anti Teror Polri Kombes Aswin Siregar, terduga teroris Sunardi berprofesi sebagai dokter dan aktif bekerja di lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) atau Masyarakat Bulan Sabit Merah Indonesia.
Menurut dokumen yang diunggah di situs Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), HASI kerap merekrut dan mengirim anggota Jamaah Islamiyah (JI) ke Suriah untuk berperang.
Baca juga: Tewas di Tangan Densus 88, Terduga Teroris Dokter Sunardi Merupakan Anggota IDI
Selain itu, HASI juga disebut sebagai organisasi sayap JI dalam bidang kemanusiaan dan menghimpun dana sumbangan dari masyarakat yang akan digunakan untuk membantu kegiatan dan membiayai perjalanan anggota JI ke Suriah.
Masih menurut data DK PBB, HASI mempunyai hubungan dengan kelompok milisi Jabhat Al-Nusrah di Suriah yang merupakan bagian dari kelompok teroris Al-Qaeda. Selain itu, HASI juga tidak tergabung dengan lembaga kemanusiaan Federasi Palang Merah Internasional ataupun Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan memastikan dokter Sunardi masuk dalam kelompok teroris JI.
Diketahui, dokter Sunardi sempat menduduki beberapa jabatan dalam kelompok ekstremis berlatar belakang Islam itu.
"Adapun keterlibatan SU di antaranya adalah selaku anggota organisasi teroris JI,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat, 11 Maret 2022.
Dokter Sunardi yang merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu disebut polisi pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, Deputi Dakwah dan Informasi, Penasihat Amir JI, dan Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society.
Ahmad Ramadhan menambahkan, sebelum ditembak mati oleh Densus 88, dokter Sunardi sempat melakukan perlawanan terhadap petugas.
"Saat penangkapan, SU melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikannya," kata polisi. []