Jakarta - Aceh Culinary Festival atau ACF 2022 baru saja berakhir, yakni digelar pada 5-7 Agustus 2022 di Taman Ratu Safiatuddin, Kota Banda Aceh, Aceh.
Setidaknya 700 menu makanan dan minuman disajikan di ajang kuliner ini. Pengunjung yang datang ke sana, disodori sensasi foodcation yang luar biasa.
Sebanyak 129 ribu pengunjung bak diajak keliling Indonesia dengan cara menikmati aneka sajian khas Nusantara.
ACF 2022 menjadi event yang bisa memanjakan lidah dan mata secara bersamaan. Lantaran pengunjung juga bisa menghadiri Khanduri Raya yang menjadi agenda pembuka ACF 2022.
Sembari menyantap sajian kenduri khas Aceh, pengunjung dapat menyaksikan tarian khanduri raya yang belum pernah ditampilkan di festival manapun.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, selaku penyelenggara menggandeng lebih dari 150 UMKM untuk menyemarakkan hajatan ini.
Pecinta kuliner pun bisa menyantap 700 jenis makanan dan minuman yang dapat dijumpai di empat zona yang berbeda.
Ada area Paviliun Kuliner Aceh untuk pelancong yang ingin icip-icip kuliner khas Tanah Rencong.
Penikmat sajian bercitarasa nasional bisa merapat ke Nusantara Food Hall. Sementara anak muda yang suka kulineran dengan konsep grab and go dimanjakan dengan hadirnya zona Food to Go.
Ada juga zona Urban Food Market yang jadi surga untuk pecinta jajanan pasar dan aneka makanan kekinian.
Kopi Solong. (Foto: Kemenparekraf)
Sebagai wujud syukur sekaligus merayakan usia sewindu, ACF 2022 dimeriahkan dengan konser musik yang lineup-nya ciamik.
Ribuan pengunjung antusias bernyanyi bersama Juicy Luicy, Diskoria, Safira Amalia, Haifa Azzura, Orang Hutan Squad, dan sederet bintang tamu lainnya.
Selain perut terisi, pengetahuan juga bertambah lagi. Kira-kira itulah yang dirasakan oleh para pengunjung ACF 2022 yang ikut belajar masak aneka menu khas Aceh dari ahlinya.
Siapa di sini yang bercita-cita menjadi content creator di bidang kuliner? Kamu pasti senang banget seandainya ikutan Meet-up Content Creator di ACF 2022.
Ada Ray Janson yang membahas tentang podcast dan dunia chef, Lazy Susan dan Two Rubber yang berbagi cerita tentang food writing, serta Hanif Khairullah dan Hanif Hasballah yang mengulik food content creation.
Selama tiga hari penyelenggaraannya, transaksi ekonomi tercatat mencapai 6 miliar rupiah. Angka yang fantastis. Itu meliputi transaksi tenant kuliner, jasa pelaku industri kreatif, hingga pedagang kaki lima.
Bagi yang tak sempat hadir di ajang ini, silakan mencoba wisata kuliner di Aceh. Ini dia rekomendasinya.
- Rasakan citarasa mi Aceh yang autentik di Mie Razali
Mencari makanan autentik dengan harga yang nggak bikin dompet tercekik? Langsung saja kunjungi Mie Razali.
Kamu bisa pesan mi biasa atau mi spesial yang diberi tambahan seafood. Dua-duanya punya rasa pedas bercampur asam dengan aroma rempah yang kuat.
- Coba kelezatan Sate Matang D`Wan yang bikin ketagihan
Di Indonesia, ada banyak jenis sate. Sate Matang D`Wan adalah salah satu yang wajib kamu coba.
Daging kambingnya yang lembut disajikan dengan bumbu kacang dan kuah kaldu yang kaya rempah. Oh iya, sate ini biasanya disantap dengan nasi, bukan lontong.[Kemenparekraf]
