News Rabu, 26 Januari 2022 | 15:01

Ada Apa Benny K Harman Minta Maaf ke Firli Bahuri

Lihat Foto Ada Apa Benny K Harman Minta Maaf ke Firli Bahuri Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman. (Foto: Opsi/Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman menyampaikan permohonan maafnya di hadapan rapat kerja Komisi III dengan Pimpinan KPK pada Rabu, 26 Januari 2022.

Permohonan maaf disampaikannya karena semula menduga KPK di bawah kendali Firli Bahuri menjadi lembaga pemberantas korupsi di titik `mati`.

Hal itu menyusul revisi UU KPK dan juga kisruh tes wawasan kebangsaan yang digelar KPK terhadap sejumlah pegawainya dalam fase transformasi pegawai KPK.

"Saya harus menyampaikan permohonan maaf saya atas sikap saya yang semula sangat pesimis terhadap KPK periode saat ini. Terutama setelah revisi UU KPK, adanya kisruh TWK, dan sebagainya. Saya dulu menduga inilah titik matinya KPK. Ternyata saya salah menduga. Atas kesalahan itu saya mohon maaf," kata Benny.

Pada sisi lain, politisi Partai Demokrat yang dikenal kritis dan bersuara garang ini mengapresiasi sejumlah kinerja KPK saat ini, terutama soal partisipasi masyarakat yang dinilainya sukses didorong dan diedukasi oleh KPK.

"Yang utama mengenai agenda peran serta masyarakat. Saya anggap ini sukses. Inilah yang dulu saya katakan, yang penting bagaimana membangun ideologi anti korupsi di tengah masyarakat. Dan ini dilakukan KPK periode sekarang. Apakah sukses, saya menilai sukses luar biasa. Baik kuantitas maupun kualitas," tandasnya.

Baca juga: 

Dari sisi kuantitas menurut dia, semakin banyak laporan masuk ke KPK. Itu kata dia terjadi akibat dari sosialisasi dan pendidikan yang dilakukan KPK melalui deputi yang diberi tugas dan wewenang.

"Yang sebelumnya tidak tau kasus korupsi, setelah didik, orang tahu. Lalu didorong untuk partisipasi," katanya.

Berikutnya kata Benny, di era KPK saat ini tumbuh keberanian masyarakat dalam melaporkan kasus korupsi ke KPK.

"Luar biasa. Tinggal KPK menindaklanjuti laporan-laporan itu. Di daerah banyak sekali, mungkin satu dua di pusat juga. Silakan ditindaklanjuti," katanya.

Sebelumnya, Mohammad Rano Alfath dari Fraksi PKB mengatakan, apa yang hari ini dilakukan KPK itu luar biasa.

"Karena saya lihat capaian setahun ini terkait tindakan yang dilakukan KPK ini walaupun tidak koar-koar, tidak festivalisasi dan lain-lain, tapi mempunyai dampak kejut yang luar biasa. Kalau bisa dikatakan sebetulnya menakutkan buat para koruptor. Tapi tidak lebih takut dari laki-laki yang nonton film layangan putus," katanya sedikit bercanda.

Apalagi baru-baru ini ada OTT di Kabupaten Langkat, di mana bupati non aktif tidak hanya kaitan dengan korupsi tetapi juga dugaan tindakan hukum yang lain.

Ternyata, tidak hanya OTT tetapi pencegahan yang dilakukan oleh KPK yang sudah menyelamatkan keuangan negara itu Rp 114 triliun. Di mana ini kata dia perlu dijelaskan dan digambarkan ke masyarakat.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya