Jakarta - Pakar komunikasi dan pegiat media sosial Ade Armando memutuskan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ade masuk ke parpol demi mengusung dan memperjuangkan apa yang sudah dilakukannya selama ini, yakni melawan intoleransi dan korupsi.
Ade secara resmi gabung PSI pada Selasa, 11 April 2023. Pemilihan tanggal ini, sama persis dengan kejadian saat dirinya dihajar massa di depan gedung DPR RI tahun lalu.
Ade sampai dirawat di RS Siloam akibat penyerangan secara brutal yang membuatnya terkapar.
Di markas PSI, pria yang juga dikenal dosen itu membacakan narasi yang sudah disiapkan sebagai tanda bergabungnya ke PSI.
Ade sebelumnya menyampaikan terima kasih disambut luar biasa oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Saya bergabung ke PSI karena saya mencintai Indonesia," katanya mengawali.
"Setahun lalu saya berada di kamar perawatan RS Siloam, dan hari di bulan Ramadan tahun lalu itu, saya dikeroyok puluhan orang di depan gedung DPR," tuturnya.
Dia akhirnya terselamatkan karena ada beberapa temannya yang dalam ketidakberdayaan meminta tolong kepada polisi untuk membantu.
"Sejumlah polisi berhasil menembus barikade manusia yang berusaha menghalangi siapapun yang berusaha menolong saya, yang sedang dalam bulan-bulanan kepungan manusia beringas itu," ujarnya.
"Karena para polisi dan teman-teman saya itulah, saya tertolong," sambungnya.
Di rumah sakit setelah melampaui masa kritis, dokter yang merawatnya mengatakan bahwa Ade harus bersyukur.
"Saya harus bersyukur pada Tuhan. Tuhan memberikan keajaiban. Saya bukan saja masih hidup tapi tidak mengalami cedera serius yang berarti, sesuatu yang menurutnya ajaib mengingat level pengeroyokan seperti yang terekam berbagai pengambil gambar saat itu," bebernya.
BACA JUGA: PSI Demo ke MK Bawa Karung dan Boneka, Tolak Proporsional Tertutup
Ade percaya bahwa Tuhan masih mengizinkannya hidup untuk alasan tertentu. Peristiwa 11 April 2022 itu membuka matanya. Di ranjang rumah sakit dia menyadari betapa rentannya dirinya.
Dia sadar sebenarnya kapan pun tanpa ada sebuah proses panjang, nyawanya bisa malayang. Dia sadar memang ada orang-orang yang ingin menghabisi nyawanya.
Menurutnya, peristiwa itu tidak bisa dipandang sebagai tindakan spontan. Hampir pasti ada yang mengerahkan dan ini sebenarnya bukan sesuatu yang terlalu mengejutkan.
BACA JUGA: Kronologis Lengkap Insiden Pengeroyokan Ade Armando
"Upaya menghabisi saya sudah dilakukan dengan beragam cara. Saya diadukan ke polisi berulang kali, lebih dari 10 kali. Dan dalam setiap kesempatan proses hukum tidak dilanjutkan karena memang tidak ditemukan bukti saya melanggar hukum," ungkapnya.
Kariernya sebagai dosen dipersulit dengan cara yang tidak masuk akal. Difitnah, tanda tangan dipalsukan, termasuk didoxing, diancam, dan seterusnya.
"Percobaan pembunuhan saya itu memang ekstrim tapi sekadar lanjutan dari upaya-upaya sebelumnya," imbuhnya.
Disebutnya, peristiwa 11 April 2022 itu membukakan mata bahwa dirinya tidak boleh pernah berhenti memperjuangkan apa yang sudah diperjuangkan dan justru harus mengintensifikannya.
Ketika peristiwa itu terjadi, Ade baru saja meresmikan Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), sebuah gerakan aktivisme digital untuk menyuarakan pluralisme dan kesetaraan.
"Alhamdulilah PIS sudah sangat produktif mengkampanyekan kebinekaan Indonesia. Tapi kini saya percaya, selain PIS yang berteriak di luar, saya juga harus mencoba mengubah dari dalam. Karena itu saya harus melangkah lebih jauh mencoba masuk ke parlemen melalui PSI," tukasnya.
Menurut Ade, ada dua isu besar yang dihadapi Indonesia dan itu harus dilawan melalui parpol dan DPR.
"Pertama korupsi dan kedua intoleransi," tandasnya. []