News Sabtu, 27 Mei 2023 | 22:05

Ahmad Munjizun saat Kecil Jaga Sapi dan Kuda, Kini Doktor Lulusan North Carolina University

Lihat Foto Ahmad Munjizun saat Kecil Jaga Sapi dan Kuda, Kini Doktor Lulusan North Carolina University Ahmad Munjizun, doktor muda asal Lombok lulusan AS. (Foto: Tangkapan Layar)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Nama Ahmad Munjizun mendadak viral di media sosial Tanah Air. Pria asal Lombok Tengah itu menjadi wisudawan S3 North Carolina University, Amerika Serikat.

Universitas yang meluluskan gelar doktornya merupakan perguruan tinggi ternama di negeri Paman Sam tersebut. Tidak mudah bisa masuk ke sana, apalagi seperti Munjizun, pemuda Desa Batunyala, Praya Tengah.

Dalam sebuah video pendek yang beredar luas di media sosial termasuk Twitter, Munjizun berkesempatan menyampaikan pengalaman dan perasaannya selama kuliah di Amerika Serikat, seusai menjadi wisudawan.

Di sana, dia tanpa keluarga. Dia hanya mengandalkan teman-temannya yang kemudian dianggapnya sebagai saudara.

Munjizun datang dari keluarga yang tidak berada. Sejak kecil sudah mengurusi kuda dan sapi di desanya.

Dia juga tidak pernah berpikir kelak akan menjadi seorang doktor dari sebuah perguruan tinggi ternama dari Amerika Serikat.

"Saya awalnya pun tidak bisa berbahasa Inggris," katanya, yang berbicara dalam bahasa Inggris.

"Hari ini adalah bukti kerja keras dan keinginan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semakin baik," ujarnya. "Menghasilkan sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan sebelumnya dalam hidupmu," imbuhnya.

Doktor muda itu lulus S3 dengan spesialisasi ilmu kuda di North Carolina State University, yakni dengan gelar Doctor of Philosophy in Animal Science.

Tidak mudah untuk bisa studi di salah satu kampus terbaik di AS itu. Butuh fokus dan kemauan kuat. 

Dilansir dari Radar Lombok, doktor dengan sebutan akrab Jizun itu mengungkap perjalanannya hingga bisa kuliah di North Carolina State University.

Dia masuk ke sana lewat jalur beasiswa Fulbright.

Dia mengambil S1 di Fakultas Peternakan (Faterna) Universitas Mataram (Unram) pada tahun 2009.

Dia mulai tertarik untuk studi ke luar negeri setelah mendengar penuturan dosen idolanya bernama Profesor Suhubdy Yasin.

Sang Profesor dalam sebuah seminar di mana Jizun sebagai peserta, menampilkan foto-foto dan pengalaman bagaimana hebat dan suksesnya alumni Faterna Unram dapat kuliah ke luar negeri lewat beasiswa. 

BACA JUGA: Maria Siagian, Boru Batak dengan Pilihan Hidup Sebagai Laskar Pendidikan Indonesia

Sejak saat itu, Jizun mulai tergiur dengan beasiswa. Hingga kemudian melanjutkan kuliah S2 di University of Queensland, Australia. 

Selain berprestasi di sisi akademik, dia juga aktif di organisasi intra kampus, serta jago menulis hingga beberapa kali menjuarai lomba karya tulis ilmiah.

Dia merupakan penerima beasiswa PPA dan mendapat predikat Mawapres Unram tahun 2012.

Sejumlah organisasi yang digelutinya, yakni sebagai Ketua MT An Nahl Faterna Unram dan Kepala Departemen PSDM BEM Unram serta di Formula (Forum Silaturahmi Mahasiswa Pemuda Lombok Tengah) dengan jabatan yang sama, yakni Kepala Departemen PPSDM.

Di tahun 2013, Jizun berkesempatan untuk mengikuti sebuah program magang NTCA (Northern Territory Cattlemen’s Association) Indonesia-Australia Pastoral selama dua bulan di Australia. Setelah berhasil melewati semua tahapan seleksi.

Waktu magang dua bulan di Australia skill bahasa Inggrisnya kurang. Bahkan hampir tidak bisa bahasa inggris. 

"Tapi alhamdulillah saya satu-satunya yang diterima (magang) dari Unram karena modal nekat,” ujarnya.

Selama dua bulan mengikuti program magang NTCA di Australia, banyak hal yang bisa dipelajari Jizun. 

Terutama tentang sistem peternakan sapi di Australia. Ditambah paparan secara langsung pada english native speakers juga membuatnya menjadi starting point yang ideal untuk mulai belajar bahasa Inggris lebih intensif.

Jizun  lulus dari Faterna Unram dengan IPK yang memuaskan pada April 2014. Selulus dari sana, dia rajin datang ke kampus. 

Dia mendapat informasi termutakhir tentang beasiswa. Termasuk informasi tentang pendaftaran ELTA (English Language Teachers Association) NTB III dari Australia Award Scholarship dan beasiswa LPDP ke Australia.

ELTA adalah beasiswa yang memberikan pelatihan bahasa juga selama tiga bulan. Adapun beasiswa LPDP, tidak hanya membiayai saat kuliah, tetapi juga menyediakan pelatihan bahasa Inggris selama enam bulan. 

Dua beasiswa inilah yang kemudian mengantarkan Jizun kuliah di University of Queensland Australia.

Menurut Jizun, kunci untuk mendapatkan beasiswa di University of Queensland Australia adalah sabar mengikuti prosesnya. 

Tapi yang paling penting dan utama adalah pastikan bahwa kalian memulainya dengan mendaftar beasiswa tersebut. 

Setelah menyelesaikan pendidikan S2-nya di University of Queensland Australia dengan konsen keilmuan ternak kuda, Jizun melanjutkan studi S3-nya di North Carolina State University, Amerika Serikat tahun 2019 dengan jurusan yang sama, yakni ilmu ternak kuda. Jizun mendapatkan beasiswa Fulbright dari Pemerintah Amerika Serikat.

Berbicara mengenai kuliah di luar negeri, Jizun meyakini bahwa tidak hanya menambah pengetahuan yang dipelajari. 

Tapi juga menambah wawasan tentang budaya baru, menemukan teman baru dari berbagai belahan dunia, menambah network, serta pengalaman. 

Keuntungan lain, yakni mendapatkan akses ke berbagai jurnal yang lebih luas serta fasilitas luar biasa yang bisa dinikmati sebagai seorang mahasiswa.

Saat ini Jizun disibukkan dengan aktivitas intershipnya di salah satu peternakan pembiakan kuda Thoroughbred di Kentucky Amerika Serikat. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya