News Senin, 07 November 2022 | 19:11

Ahok Ungkap 5 Orang Penentu Kenaikan Harga BBM Pertamina

Lihat Foto Ahok Ungkap 5 Orang Penentu Kenaikan Harga BBM Pertamina Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.(Foto:Opsi/Instagram @basukibtp)

Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkap lima orang yang paling berpengaruh menentukan kebijakan di BUMN pelat merah tersebut, termasuk harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Orang pertama, kata Ahok, adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kedua, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ketiga, Menteri BUMN Erick Thohir. Keempat, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Sedangkan kelima adalah dirinya sendiri.

"Sebetulnya itu banyak sekali penyimpangan-penyimpangan terjadi. Dan posisi saya itu urutan kelima. Kenapa urutan kelima? Pertama, Presiden. Kedua, Menko Invest (Menkomarves). Ketiga, Menteri BUMN. Keempat, mau eksekusi, Dirut Utama. Saya ini nomor lima," kata Ahok dikutip dari detik.com, Senin, 7 November 2022.

Kendati berada di urutan kelima, Ahok mengatakan dirinya justru yang kerap disalahkan saat pemerintah menaikkan harga BBM.

"Saya boleh sampaikan ya, banyak orang pikir naiknya BBM, turunnya BBM, salahnya Ahok. Pokoknya kalau apa-apa Ahok yang salah. Tapi memang faktanya, kita itu terlalu takut untuk subsidi langsung ke rakyat," kata Ahok.

Ahok bergurau meski hanya menjadi orang nomor lima di Pertamina, ia senang. Pasalnya, dengan posisinya itu, ia mengaku tak perlu banyak kegiatan seremoni yang dirinya harus ikuti.

Ia bisa menyerahkan semuanya ke Nicke Widyawati.

"Tapi ya di situ untungnya saya bilang. Setelah saya berpikir balik semua, saya punya banyak waktu untuk, saya bilang juga, bercanda ini bercanda. Saya bilang sekarang enak posisi saya, kenapa paling enak? Kalau ditanya wartawan, ditanya media, sama dirut saja saya bilang," kata Ahok.

"Gak usah menemani DPR, gak usah menemani menteri, gak ada acara seremoni yang banyak, sama Dirut aja. Nah yang kedua apa? Saya jadi punya banyak waktu. Punya banyak waktu untuk apa? Buat olahraga, punya banyak waktu untuk belajar musik, belajar bahasa, bisa nge-gym. Terus saya pikir ini hal yang baik sekali ya. Saya bisa pelototin saham online sekarang, dulu gak bisa," ucapnya menambahkan.

Harga BBM sedang menjadi perhatian masyarakat beberapa waktu ini, terutama setelah Presiden Jokowi menaikkan harganya pada awal September lalu.

Saat itu, Jokowi dan pemerintahannya berdalih, harga harus dinaikkan demi mengurangi beban APBN yang melonjak akibat kenaikan subsidi BBM dari Rp 170 triliun menjadi Rp 502 triliun. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya