News Minggu, 06 Maret 2022 | 20:03

AHY Ucapkan Selamat Hari Jadi Kostrad, Arief Poyuono Bilang Begini

Lihat Foto AHY Ucapkan Selamat Hari Jadi Kostrad, Arief Poyuono Bilang Begini AHY sampaikan selamat hari jadi Kostrad, Minggu, 6 Maret 2022. (Foto: Twitter)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengucapkan selamat hari jadi Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang ke-61.

"Kehormatan dan kebanggaan bagi saya pernah bertugas dan mengabdi di jajaran Kostrad. Saya dibesarkan di Kostrad, dari penugasan di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang, operasi pemulihan keamanan di Aceh hingga misi perdamaian Libanon," tulis AHY di Twitter, Minggu, 6 Maret 2022.

"Selamat Hari Jadi Kostrad, 6 Maret 2022. Semoga prajurit Kostrad semakin maju, modern, profesional, serta selalu dekat dengan rakyat," tulis putra SBY itu.

Tweet AHY ini dikomentari oleh politisi Partai Gerindra Arief Poyuono. Lewat akun @bumnbersatu, dia menyebut AHY tidak sampai jenderal.

"Sayangnya enga sampe selesai jadi tentaranya, tidak sampai jendral. Ya, malah nyebur ke politik," tulis Arief sembari mention akun AHY dan TNI AD.

Baca juga: Demokrat Klaim Elektabilitas AHY dan Partai Terus Meningkat, Ini Sebabnya

AHY diketahui pensiun dini dari militer dengan pangkat mayor infanteri. Sebelum pensiun dini, AHY bertugas sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning. 

Langkah itu dilakukan AHY karena ikut kontestasi Gubernur DKI Tahun 2017. Sayangnya AHY yang berpasangan dengan Sylviana Murni gagal dalam Pilkada DKI tersebut. 

AHY kemudian memutuskan benar-benar terjun ke dunia politik. Dia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres V Partai Demokrat 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu, 14 Maret 2020.

Sejarah Kostrad

Kostrad adalah bagian dari komando utama tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat.

Kostrad memiliki jumlah pasukan yang dirahasiakan dan selalu siap untuk beroperasi atas perintah Panglima TNI kapan saja. Kini, korps baret hijau tua ini dipimpin Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak. 

Awal pembentukannya ditugaskan untuk menuntaskan isu sengketa Papua Barat dengan Belanda. 

Melansir laman resmi Kostrad.mil.mi, ide pembentukan digagas oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution pada akhir 1960.

Nasution menganggap, Komando Daerah Militer yang sebelumnya telah dibentuk, seperti Korem, Brigade, dan Batalyon belum cukup mampu menangani banyaknya rongrongan dari luar maupun dalam negeri yang berusaha mengusik NKRI.

Salah satu rongrongan yang dianggap mendesak kala itu, yakni adanya sengketa wilayah Papua Barat yang berusaha diambil alih pihak Belanda untuk kemudian dijadikan negara boneka.

Baca juga: Pangkostrad Maruli Simanjuntak Naik Jabatan ke Letjen

Tempo menulis, Departemen Penerangan RI dalam buku Irian Barat Daerah Kita (1962) menuliskan, Belanda mulai membangun parlemen Komite Nasional Papua, propaganda bendera, hingga membangun kekuatan militer. 

Atas dasar situasi genting itulah, Presiden Soekarno memerintahkan Nasution untuk segera menerbitkan Surat Keputusan Kasad No. KPTS.1067/12/1960 pada 27 Desember 1960 yang berisi tentang pembentukan Caduad.

Selanjutnya, mulai dibentuklah enam kelompok kerja, di mana Mayjen TNI Soeharto ditunjuk sebagai Panglima Korra I Caduad. 

Nama kesatuan yang dipimpin Soeharto ini kemudian berubah, dari Caduad menjadi Kostrad. Pada 11 Desember 1961, pemerintah Indonesia juga membentuk Dewan Pertahanan Nasional (Depertan).

Tiga hari setelahnya, Depertan melakukan sidang pertamanya dan melahirkan Komando Operasi Tertinggi (KOTI) yang dibawahi langsung oleh Presiden Soekarno. 

Tanggal 19 Desember 1961 bertepatan dengan pelantikan para taruna Angkatan Militer di Yogyakarta, Presiden Soekarno mencetuskan Trikora. Adapun isi daripada operasi Trikora ini meliputi: Gagalkan pembentukan negara papua di Irian Barat, Kibarkan bendera merah putih di Irian Barat, dan Siapkan diri untuk mengadakan mobilisasi umum.

Mayjen Soeharto yang sebelumnya memimpin Korra I Caduad diberi mandat untuk melaksanakan tugas operasi Trikora ini melalui Komando Mandala yang dibentuk Bung Karno.

Tugas kesatuan ini tak lain adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menggelar operasi militer untuk menggabungkan Papua Barat dengan Indonesia. Operasi sukses. Sejak itulah nama Kostrad mencuat sebagai komando yang disegani. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya