News Kamis, 26 Januari 2023 | 14:01

Airlangga Beber Enam Pembelajaran dari Penanganan Pandemi Covid-19

Lihat Foto Airlangga Beber Enam Pembelajaran dari Penanganan Pandemi Covid-19 Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Tiga tahun menghadapi pandemi Covid-19, Pemerintah Indonesia mendapat pelajaran dan pengalaman berharga menghadapi krisis kesehatan tersebut.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan enam pelajaran dari penanganan pandemi Covid-19 yang melanda sejak tahun 2020 silam.

Diungkapnya saat pada Rapat Koordinasi Nasional Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Tahun 2023, Kamis, 26 Januari 2023, di Gedung AA Maramis, Jakarta Pusat.

Pertama kata dia, penerapan kebijakan gas dan rem. Penerapan kebijakan yang dilakukan guna menyeimbangkan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi terbukti optimal dalam menghadapi pandemi.

Baca juga: G20 Membentuk Pandemic Fund, Jokowi: Kita Perlu WHO yang Bertaring

“Di bawah kendali Bapak Presiden kombinasi kebijakan rem dan gas untuk menyeimbangkan antara kehidupan dan penghidupan terbukti sebagai langkah optimal dibandingkan langkah yang diambil negara lain. Ini langkah yang diambil tentu berani ambil risiko namun terukur,” ujar Airlangga.

Baca juga: PPKM Dicabut, Pemerintah Terus Genjot Vaksinasi Covid-19 Booster

Kedua sebutnya, pentingnya penganggaran yang fleksibel dan akuntabel untuk mengantisipasi kondisi darurat di tengah ketidakpastian.

Ketiga, ketersediaan data yang kualitas penting dalam perumusan kebijakan.

“Keempat, koordinasi pemerintah pusat dan daerah dengan rapat yang hampir seminggu sekali dan kebijakan yang dikalibrasi setiap dua minggu selama tiga tahun,” ujarnya.

Kelima, pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam menghadapi berbagai pembatasan dan mempermudah pelayanan, salah satunya melalui aplikasi PeduliLindungi.

“Keenam, pandemi melahirkan inovasi antara lain vaksin merah putih yang menghasilkan saat sekarang Inavac dan IndoVac yang sekarang dapat digunakan di dalam negeri. Dan tentu ini membuat kemampuan kita menghadapi pandemi-pandemi berikutnya dengan kemampuan penelitian sampai dengan produksi di dalam negeri,” pungkasnya. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya