Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Penutupan Konferensi Tingkat Tinggi Y20 Presidensi G20 Indonesia, Jumat, 22 Juli 2022, mengatakan generasi muda memiliki potensi tinggi untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan dan inklusif.
Generasi muda juga diharapkan mampu mengoptimalkan peran pentingnya dalam menentukan masa depan bangsa melalui partisipasi aktif dalam proses politik dan pengambilan kebijakan pada masa mendatang.
"Saya juga ingin menggarisbawahi generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan pekerjaan sendiri dan menentukan masa depan bangsa, melalui partisipasi aktif dalam proses politik," kata Menko Airlangga Hartarto seperti mengutip keterangannya di Jakarta, Sabtu, 23 Juli 2022.
Sebagai Presidensi G20, lanjutnya, Indonesia berupaya memfasilitasi peluang generasi muda guna menjadi aktor penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030.
Upaya tersebut diakomodir pemerintah dalam forum Youth 20 (Y20) yang mengangkat empat fokus utama meliputi ketenagakerjaan pemuda, transformasi digital, planet yang berkelanjutan dan layak huni, serta keberagaman dan inklusi.
"Saya menyambut baik komunike Y20 dengan empat bidang yang menjadi fokus komite Y20 Indonesia sebagai isu-isu yang secara signifikan berdampak pada kaum muda di seluruh dunia," ujarnya.
Menko Airlangga menuturkan Y20 Indonesia turut menjadi tonggak dalam memfasilitasi keterwakilan berbagai komunitas yang kurang terwakili, penyandang disabilitas, serta komunitas lokal sebagai pengamat resmi dalam Y20 Indonesia.
Keberagaman perwakilan tersebut ditujukan untuk dapat mengakomodir berbagai suara dan kepentingan kelompok-kelompok minoritas, marjinal, maupun yang secara historis memiliki hambatan tersendiri.
Dukungan lain turut disediakan pemerintah guna mempersiapkan generasi muda terjun dalam Industri 4.0 dengan mengalokasikan Rp 373 triliun bantuan pembiayaan usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan mempermudah persyaratan akses KUR tersebut.
Selain itu pemerintah juga telah menyiapkan Program Kartu Prakerja yang menyediakan akses dan pembiayaan bagi generasi muda melakukan upskilling dan reskilling, sehingga diharapkan mampu meningkatkan daya saing yang kompetitif dalam dunia kerja.
Hingga saat ini Program Kartu Prakerja telah menjangkau 12,8 juta penerima, yang didominasi generasi muda.[]