Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengeklaim, selama dua tahun menangani pandemi Covid-19, pada kuartal pertama 2022 perekonomian RI mampu tumbuh 5,01 persen secara tahunan.
Menurutnya, pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari beberapa berbagai negara lain, termasuk China, Amerika dan sedikit di bawah Vietnam.
Selain itu, pertumbuhan di kuartal pertama tidak lagi berasal dari belanja pemerintah, tetapi dari kegiatan ekspor dan impor dan kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat.
“Ekonomi lima persen ini kita sudah pertahankan dari kuartal keempat 2021 dan kuartal pertama 2022,” tutur Menko Airlangga saat menyampaikan sambutan kunci pada Green Economy Indonesia Summit 2022 : "The Future Economy of Indonesia" yang disaksikan secara daring di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2022.
Lebih lanjut dia menyampaikan salah satu agenda yang dibahas pada G20 adalah kesiapan finansial secara global untuk menghadapi pandemi.
“Pembahasan dalam G20 yaitu kesiapan financing karena seluruhnya harus ada pull of fund secara global,” kata Airlangga Hartarto.
Salah satu agenda G20 dari working group payment dan kesehatan, lanjutnya, agar ada pendanaan yang disiapkan untuk riset dan teknologi, terutama untuk menyiapkan vaksin ke seluruh dunia.
Menko Airlangga menyampaikan pelajaran yang bisa dipetik dari pandemi Covid-19 adalah tiga kunci yang harus disiapkan, terutama untuk penyakit yang berbasis paru-paru, yakni memakai masker, jaga jarak, dan bagaimana menyebarkan vaksin secara universal dengan cepat.
“Sejarah sudah membuktikan dengan Covid-19, time to market dari vaksin dari penelitian sampai diproduksi siklusnya bisa dipotong menjadi satu tahun di mana secara normal sebelumnya memakan waktu setengah dekade atau 5 tahun,” ujar Menko Airlangga Hartarto. []