News Jum'at, 01 April 2022 | 20:04

Airlangga: Transaksi E-Commerce Beri Kontribusi Terbesar bagi Ekonomi Digital Indonesia

Lihat Foto Airlangga: Transaksi E-Commerce Beri Kontribusi Terbesar bagi Ekonomi Digital Indonesia Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto.(Foto:Opsi/Dok Kemenko Perekonomian)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa akselerasi ekonomi digital pada e-commerce dan online travel menjadi salah satu strategi efektif mendorong kinerja perekonomian nasional.

"Transaksi e-commerce memberi kontribusi terbesar bagi ekonomi digital Indonesia, di mana pada 2021 lalu nilainya mencapai 53 miliar dolar AS. Jumlah ini diprediksi akan meningkat sampai 104 miliar dolar AS pada 2025 dengan level pertumbuhan 18 persen," kata Airlangga saat memberikan keynote speech secara virtual dalam acara "Power Lunch Asosiasi e-Commerce Indonesia (IdEA)", seperti mengutip ANTARA, Jumat, 1 April 2022.

Pada 2021, nilai ekonomi digital Indonesia tercatat sebesar 70 miliar dolar AS dan merupakan yang tertinggi di ASEAN. Jumlah tersebut diperkirakan akan mampu tumbuh hampir 5 kali lipat pada 2030 dengan nilai mencapai 330 miliar dolar AS.

Dari segi pariwisata, dia menuturkan proses pemulihan sektor pariwisata dilakukan secara bertahap sejalan dengan perluasan upaya vaksinasi serta pelonggaran persyaratan/pembatasan perjalanan (open border).

Berdasarkan data UNWTO selama 2021 telah terjadi peningkatan Global Tourist Arrivals sebanyak 4 persen (yoy), namun masih lebih rendah 72 persen dibandingkan 2019.

"Di Indonesia sendiri, pemulihan sektor pariwisata masih perlu didorong, sebab pada 2021 lalu jumlah kunjungan wisatawan mancanegara baru mencapai 1,56 juta dan jumlah ini masih di bawah level sebelum pandemi yang mencapai 16,10 juta kunjungan," ujarnya.

Kinerja sektor pariwisata Indonesia di awal tahun 2022 mulai menunjukkan perbaikan. Beberapa indikator utama mencatatkan pertumbuhan positif pada Januari 2022 lalu, antara lain jumlah kunjungan wisman mencapai 143,74 ribu atau naik sebesar 13,62 persen (yoy), dan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang mencapai 42,43 persen atau naik 12,08 poin (yoy).

Sektor pariwisata diharapkan dapat tumbuh sebesar 4,3 persen (yoy) pada 2022 atau meningkat dari realisasi tahun 2021 sebesar 4,2 persen (yoy).

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa meskipun terdampak pandemi, pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang tercepat pertumbuhannya dalam beberapa dekade terakhir.

Pariwisata juga mampu memberi manfaat besar bagi perkembangan daerah tujuan wisata dan masyarakat di sekitarnya.

Jika direncanakan dan dikelola baik, sektor pariwisata yang berkelanjutan (sustainable tourism) dapat mendukung terciptanya perbaikan taraf hidup, inklusivitas, pelestarian warisan budaya nasional serta sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain adalah meningkatkan penggunaan user-generated content, menyediakan infrastruktur digital, SDM yang kompeten, serta melindungi konsumen.

Khusus untuk sektor pariwisata, upaya optimalisasi akomodasi peer to peer perlu didukung guna meningkatkan partisipasi UMKM dan masyarakat lokal.

"Selain itu, adaptasi, inovasi, dan kolaborasi merupakan kunci utama bagi sektor pariwisata dan perdagangan untuk dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Akselerasi ekonomi digital, khususnya sub sektor e-commerce dan online travel menjadi salah satu strategi efektif dalam mendorong kinerja perekonomian kita," tuturnya.

Adapun pemerintah telah berkomitmen memperkuat ketahanan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pemulihan pasca pandemi. Melalui program PEN 2022, telah diinisiasi sejumlah program, di antaranya alokasi dana sebesar Rp 13 triliun untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital di sejumlah destinasi prioritas.

Kemudian, menerapkan kebijakan travel bubble Batam-Bintan-Singapura dan juga Bali untuk mendukung kegiatan KTT G20 dan MotoGP Mandalika.

Selain juga memperkuat protokol kesehatan melalui pembentukan Satgas Covid-19 pada setiap destinasi pariwisata yang dalam hal ini industri hospitality wajib memenuhi standar Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE).

"Saya juga mengajak semua stakeholder bersama-sama memperkuat kembali kolaborasi lintas sektor, terutama dalam meningkatkan peranan ekonomi digital melalui optimalisasi potensi di sektor perdagangan dan pariwisata. Dengan kolaborasi yang efektif, saya percaya kita akan mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045," ucap Airlangga.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya