News Jum'at, 30 Mei 2025 | 10:05

Aktivis Lingkungan Delima Silalahi Dapat Teror Berupa Burung Mati

Lihat Foto Aktivis Lingkungan Delima Silalahi Dapat Teror Berupa Burung Mati Paket burung mati yang dikirim ke rumah Delima Silalahi di Siborong-borong, Taput pada Jumat, 30 Mei 2025 pagi. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Pematangsiantar – Aktivis lingkungan hidup dari Kelompok Studi Prakarsa dan Pengembangan Masyarakat (KSPPM) Delima Silalahi menerima teror.

Teror berupa kiriman paket burung mati di rumahnya Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara pada Jumat, 30 Mei 2025 pagi.

Delima dalam keterangannya, menyebut burung mati tersebut dimasukkan dalam paket kotak yang cukup rapi.

Awalnya pagi sekitar pukul 8, seorang ibu yang biasa bekerja di rumahnya, beres-beres pekarangan rumah dan perpustakaan.

Perpustakaan itu ruang terbuka di depan rumah. Ada juga beberapa meja di situ yang biasa Delima terima tamu. Jaraknya ke jalan raya itu sekitar 10 meter.

“Jadi tadi pagi waktu dia bersih-bersih, bersihkan meja dan nyapu, aku ke perpustakaan juga ngambil buku. Nah, terus ada paket itu, dia tanya ini paket apa. Terus aku pegang, aku angkat, plastiknya ringan sekali. Karena itu disegel dengan bagus,” tutur Delima.

“Ada tulisan kepada Delima, terus aku panggil anakku, siapa tau ada yang ngirim paket gitu. Karena seharian kemarin kami di rumah, aku gak ada gitu. Nah dia juga gak tau, terus tanya suamiku juga gak ada,” sambungnya.

Paket itu lantas dibuka, ternyata ada burung mati di dalamnya. Dan menurut anaknya Delima, burung tersebut sudah hampir dua hari kondisi mati karena darahnya sudah kering.

“Cuma aku gak berani lihat karena ya aku agak shock lah ya,” ungkapnya. “Jadi, soalnya kalau paketnya itu lumayan bagus dipacking gitu. Gak nyangka kalau itu ada burung mati,” katanya.

"Karena aku sendiri kalau lihat burung di sangkar aja sebenarnya aku sedih. Apalagi lihat burung yang mati gitu. Dan ya bukan merasa takut ya, tapi merasa terteror dan shock gitu,” tutur dia.

Delima juga merasa mual karena kasihan dengan burung mati tersebut. “Jadi aku gak terlalu banyak melihat. Ibu itu dengan anakku yang melihat dan ya suamiku bilang, udahlah dibuang aja lah gitu,” katanya.

Delima tidak bisa memastikan siapa pengirim paket tersebut. Karena merasa selama ini tidak punya musuh.

"Ngga tau ya Ito. Aku ga punya musuh. Aktivitasku selama ini ya hanya menyuarakan tutup TPL,” ujarnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya