Jakarta - Program musik mingguan Main-Main di Cipete kembali sukses digelar dalam edisi ke-38 yang berlangsung hangat di Casatopia Cafe, Cipete, pada Senin malam, 15 Desember 2025. Sebagai penutup tahun, acara ini menghadirkan deretan musisi dengan warna musik yang beragam, menciptakan malam yang penuh nuansa dan kejutan musikal.
Dipandu oleh Eno dan Qenny Alyanno, acara ini sejak awal memang dirancang sebagai ruang alternatif bagi musisi independen untuk menampilkan karya mereka secara langsung kepada publik. Edisi kali ini menjadi bukti konsistensi program dalam merangkul talenta baru sekaligus memberi panggung bagi nama-nama yang telah lama vakum dari dunia musik.
Swazta, trio musik yang baru terbentuk pada Oktober 2025, membuka malam dengan tiga lagu orisinal yang baru dirilis sebulan sebelumnya.
Single andalan mereka, Di Bawah Langit Senja, mencuri perhatian dengan nuansa hangat dan puitis yang menjadi ciri khas mereka. Penampilan mereka menjadi pembuka yang menjanjikan bagi masa depan musik indie lokal.
Solois pop ambience, Saudina, tampil sebagai penampil kedua dengan lagu-lagu bertema emosional seperti Matahari dan Bulan, yang mengangkat isu kepercayaan dan keraguan dalam cinta. Saudina juga dikenal lewat kolaborasinya dengan band indie Flock dalam lagu Mengenang Melupa, yang turut memperkuat identitas musikalnya.
Albert Tanabe, solois pop dengan sentuhan mellow, menghadirkan performa yang menyentuh lewat lagu Tomorrow I`ll Be Gone, sebuah persembahan untuk para korban banjir di Sumatera dan Aceh.
Penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia, Albert Tanabe. (Foto: Istimewa)
Ia juga membawakan materi dari EP perdananya, Pendar di Matamu, yang dirilis pada 6 Desember 2025, termasuk lagu-lagu Tak Lagi Menjadi, Pendar di Matamu, dan Walau Tuk Sementara.
Duo pop Bend of the Rivers yang digawangi Arul Ansori dan Fuad Abdala Datau turut memeriahkan malam dengan lagu Tragis dan Hidup dan Cinta, dua karya yang menggambarkan dinamika emosi dalam hubungan asmara.
Mereka juga berkolaborasi dengan Rizky The Titans membawakan ulang lagu Tak Terbalas milik band rock Drive, yang mendapat sambutan hangat dari penonton.
Momen spesial hadir saat No Talent, band modern rock asal Jakarta yang sempat vakum selama 15 tahun, kembali ke panggung dengan membawakan single terbaru mereka Awake.
Lagu ini menjadi refleksi perjalanan mental seseorang yang berjuang keluar dari kegelapan pribadi, sekaligus menjadi penanda kebangkitan band yang terbentuk sejak 2003 ini.
Atmosfer hangat dan interaktif antara musisi dan penonton menjadi ciri khas yang terus dipertahankan oleh Main-Main di Cipete. Perpaduan antara musisi baru seperti Swazta dan Saudina dengan kembalinya band lama seperti No Talent menciptakan spektrum musik yang luas, dari pop ambience hingga rock alternatif.
Edisi ke-38 ini sekaligus menjadi penutup rangkaian Main-Main di Cipete untuk tahun 2025. Program ini dijadwalkan akan kembali bergulir pada pertengahan Januari 2026, usai masa liburan Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Resmi Diluncurkan, Altero Underground Siap Jadi Wadah Baru Musik Non-mainstream
Baca juga: Vitalia hingga Agnes Arabella Berbagi Panggung di Main-Main di Cipete Vol. 37
Dengan konsistensinya dalam menghadirkan ruang bagi musik independen, Main-Main di Cipete terus menegaskan perannya sebagai salah satu wadah penting bagi perkembangan musik alternatif di Jakarta Selatan. []