Jakarta - Tiga tahun sejak kepergiannya, Donny Suhendra, salah satu ikon gitar modern Indonesia, kembali hadir lewat karya terakhirnya berupa album bertajuk Origin.
Album ini bukan sekadar koleksi lagu, melainkan persembahan cinta dan penghormatan dari para sahabat serta kolaborator yang pernah berbagi ruang musikal dan spiritual dengannya.
Sebagai pelopor jazz fusion, Donny dikenal karena pendekatan revolusionernya terhadap gitar elektrik dan pengaruh mendalamnya terhadap generasi gitaris di Tanah Air.
Album Origin awalnya digagas olehnya sebagai lanjutan dari album solo perdananya Di Sini Ada Kehidupan (1999). Namun proyek ini terhenti ketika Donny meninggal dunia pada 19 Juni 2022 silam.
Proses rekonstruksi album dilakukan oleh sahabat-sahabat terdekatnya: Indra Lesmana dan Dewa Budjana.
Bersama para kolaborator lain seperti Tohpati, Agam Hamzah, As Mates, Syaharani, Barry Likumahuwa, dan lainnya, mereka menyusun ulang potongan rekaman dan melacak arah kreatif sang maestro melalui pesan-pesan terakhir dan file yang tersisa.
Seluruh permainan gitar di album ini adalah rekaman asli Donny tanpa tambahan baru, menjadikan Origin sebagai dokumentasi otentik dari jejak musikal terakhirnya.
Lagu Cintaku Negeri dan Los Feliz menjadi titik emosional dalam album ini. Yang pertama menampilkan lirik sentimental dan solo gitar yang diambil dari karya lama Donny, sementara yang terakhir disebut Indra dan Budjana sebagai komposisi yang paling merepresentasikan sosok Donny kepada publik yang belum mengenalnya.
Secara musikal, Origin adalah meditasi yang kaya akan spiritualitas dan eksplorasi. Donny sendiri sempat mendeskripsikan lagu Origin sebagai bernuansa "padang pasir, suara angin, dan misteri," seperti dalam seri The Mandalorian.
Konsep visual lingkaran sunyata juga turut menjadi penanda filosofi kehidupan Donny—sebuah ruang kosong yang justru hidup dan bergerak.
Album ini dirilis secara resmi oleh demajors dan tersedia di seluruh platform streaming digital. Ke depannya, rencana konser perayaan, perilisan CD, vinyl, dan merchandise seperti t-shirt sudah mulai digodok. Hasil penjualannya akan didedikasikan untuk keluarga Donny Suhendra.
Lebih dari sekadar pelengkap warisan, Origin adalah sebuah monumen musikal. Ia menjadi penutup yang agung bagi perjalanan seorang gitaris yang tak hanya melintasi genre dengan ketajaman, tetapi juga membawa perspektif seni rupa dan spiritualitas ke dalam bunyi-bunyian yang tak lekang oleh waktu.
Baca juga: Diproduseri Mendiang Ade Paloh, Album Penuh Terbaru Rangkai Resmi Dirilis
Baca juga: ENDIKUP, Album Terakhir Mendiang Gusti Irwan Wibowo Resmi Dirilis
Saat ini seluruh materi dalam album Origin milik mendiang Donny Suhendra sudah bisa didengarkan di berbagai platform pemutar musik daring. []