News Senin, 10 Januari 2022 | 12:01

Alissa Wahid Geram dengan Pria Berjenggot Tendang Sesajen

Lihat Foto Alissa Wahid Geram dengan Pria Berjenggot Tendang Sesajen Alissa Wahid. FOTO/Instagram

Jakarta - Putri Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Alissa Wahid nampak geram dengan ulah pria berjenggot yang sengaja menendang sesajen di kawasan erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Alissa tidak memungkiri ada kelompok intoleran di Indonesia.

"Repot memang kalau ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," kicau @AlissaWahid dilihat Opsi, Senin, 10 Januari 2022.

Alissa menilai apapun agamanya tidak boleh memaksakan kehendaknya sendiri.

"Meyakini bahwa sesajen tidak boleh, monggo saja. Tapi memaksakan itu kepada yang meyakininya, itu yang tidak boleh," kata dia.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pria berjenggot membuang dan menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur ramai menjadi sorotan publik. 

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menginstruksikan aparat keamanan ataupun relawan untuk segera menangkap pria berjenggot penendang sesajen di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Thoriqul merespons video viral di media sosial tentang aksi pria penendang sesajen. Dia menilai pria berjenggot tersebut sudah meresahkan masyarakat. Dia maukan orang itu mengklarifikasi perbuatannya ke muka publik.

"Saya minta semua teman-teman, baik aparat maupun relawan di sana untuk mencari. Sampai sekarang belum ketemu, saya minta segera ketemu," kata Thoriq di Gedung Grahadi, Lumajang, dikutip Opsi, Senin, 10 Januari 2022.

Thoriq mengaku kecewa dengan tindakan pria membuang sesajen di lokasi terdampak Semeru. Dia tidak peduli soal pria tersebut datang ke Lumajang sebagai relawan.

Dia menegaskan, masyarakat Lumajang selama ini hidup damai berdampingan. Menurutnya, tindakan membuang sesajen itu dapat merusak keharmonisan yang selama ini ada di Lumajang.

"Karena itu melanggar tata nilai kami yang hidup berdampingan bersama dengan seluruh agama, seluruh suku di Lumajang," tuturnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya