Jakarta - DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) mengawali silaturahmi kebangsaan untuk pertama kalinya ke Pondok Pesantren Cadangpinggan, Indramayu, pada Kamis, 21 September 2023.
Ketua Umum DPP GAMKI Sahat Martin Philip Sinurat beserta rombongan bertemu dengan KH. Abdul Syakur Yasin atau Buya Syakur.
Sahat menjelaskan, silaturahmi dilaksanakan dalam rangka menjalankan arahan Presiden Jokowi kepada GAMKI untuk ikut mendinginkan dan menyejukkan suasana menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
"GAMKI diminta ikut mendinginkan dan menyejukkan suasana menjelang Pemilu 2024. Maka GAMKI merencanakan dan melaksanakan program silaturahmi program kebangsaan untuk mewujudkan pemilu damai 2024," kata Sahat seperti meneruskan keterangannya, Jumat, 22 September 2023.
Di hadapan Buya Syakur, DPP GAMKI menyampaikan komitmen dari pemuda gereja untuk konsisten dan setia menjaga keberagaman di Indonesia dalam bingkai Pancasila dan NKRI.
"Yang paling utama adalah bersatu padu bekerja sama dengan sesama pemuda lintas agama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Lebih lanjut, sambungnya, pada momen itu GAMKI menyampaikan harapan agar saat Pemilu 2024 tidak ada lagi polarisasi di tengah-tengah masyarakat.
"Sehingga kita bisa melaksanakan pemilu dengan kegembiraan. Siapa pun pemimpin yang nanti terpilih, itu adalah pemimpin seluruh rakyat Indonesia yang harus kita dukung dan hormati bersama," tuturnya.
Kepada Buya Syakur, pihaknya meminta arahan, pesan-pesan kebangsaan, dan pesan-pesan damai untuk bisa diteruskan kepada pemuda di Indonesia terkhusus kader-kader GAMKI.
Ia mengungkapkan, Buya Syakur menyampaikan harapan kepada pemuda-pemuda Indonesia untuk terus menjaga keutuhan persatuan Indonesia.
"Jangan terpikir untuk terkotak-kotak. Jangan melihat Indonesia hanya dari identitas suku, agama, dan golongan masing-masing, tetapi bagaimana melihat Indonesia ini milik kita bersama," tukasnya.
"Buya Syakur juga berpesan agar mengutamakan kemanusiaan, sehingga kita tidak lagi mudah terprovokasi dengan isu-isu yang dimainkan oleh kelompok-kelompok tertentu. Kita semua sebagai sesama warga Indonesia harus bekerja sama mendorong kesetaraan antar sesama warga Indonesia," sambungnya.
Selanjutnya, kata Sahat, Buya Syakur berpesan agar masyarakat menggunakan hak pilih bukan karena politik identitas tetapi harus melihat gagasan dan dari setiap kandidat untuk Pilpres maupun legislatif.
"Sehingga kita tidak menggunakan hak pilih karena kedekatan suku, agama, bahasa daerah tetapi karena sosok tersebut punya kapasitas, rekam jejak, program kerja yang baik untuk daerah dan Indonesia," ucapnya.
Tak hanya itu, Sahat menyebut bahwa GAMKI akan terus berkomitmen melakukan silaturahmi kebangsaan kepada tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.
"Agar para pemuda mendapatkan inspirasi dari para tokoh yang bijak dan terus konsisten dalam menyampaikan pesan-pesan damai dan pesan-pesan kebangsaan. Sebagai generasi muda, kita bisa belajar dari mereka dan bisa meneladani hingga terus menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara," lanjutnya.
Ia menjelaskan, pemuda lintas agama harus berperan dalam mendinginkan dan menyejukkan suasana menjelang berlangsungnya Pemilu 2024.
Dia berharap pemuda lintas agama tidak ikut memperkeruh situasi, tetapi harus bisa menjadi agen-agen pembawa damai yang bisa menyejukkan suasana.
"Sehingga pemilu itu menjadi pesta demokrasi yang bisa membawa kegembiraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan pemimpin-pemimpin yang nanti terpilih adalah pemimpin yang berasal dari rakyat, siap berjuang untuk rakyat dan mau mendengar aspirasi, suara rakyat itu sendiri," ucap Sahat Sinurat.[]