Hukum Senin, 07 Agustus 2023 | 17:08

Anggota TNI Geruduk Polrestabes Medan, IPW: Pangdam Harus Berikan Sanksi

Lihat Foto Anggota TNI Geruduk Polrestabes Medan, IPW: Pangdam Harus Berikan Sanksi Anggota TNI berada di Reskrim Polrestabes Medan. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Indonesia Police Watch ((IPW) mengecam keras intervensi dan intimidasi oknum-oknum TNI pada kerja penyidik Polrestabes Medan terkait penahanan seorang tersangka. 

"Intervensi TNI pada kewenangan penyidikan Polri adalah pelanggaran disiplin militer. Oleh karenanya, Pangdam Bukit Barisan harus memberikan sanksi kepada Mayor Dedi Hasibuan serta puluhan oknum lainnya," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam siaran persnya, Senin, 7 Agustus 2023. 

Sebelumnya diberitakan, pada Sabtu, 5 Agustus 2023 sekitar pukul 14:00, puluhan prajurit TNI berseragam loreng hijau hitam dari Kodam I Bukit Barisan menggeruduk Satreskrim Polrestabes Medan. 

Dipimpin Mayor Dedi Hasibuan yang merupakan Penasehat Hukum dari kesatuan Hukum Daerah Militer (Kumdam) I/Bukit Barisan mencari dan bertemu  dengan Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Kedatangan mereka terkait kewenangan penyidik menahan seorang tersangka dugaan pemalsuan surat berinisial ARH yang disebutkan saudara dari Mayor Dedi Hasibuan. 

Situasi pertemuan itu memanas dan pihak Mayor Dedi Hasibuan memaksakan kehendaknya agar tersangka ARH diberi penangguhan penahanan. Sehingga pada malam harinya, pihak penyidik melepaskan tersangka ARH dari tahanan Polrestabes Medan. 

Menurut Sugeng, tindakan Mayor Dedi Hasibuan itu adalah intervensi terang-terangan terhadap kewenangan Polri dan tindakan tersebut adalah pelanggaran disiplin militer. 

"Oleh karena itu, Pangdam I/BB Mayjen M Hasan Hasibuan harus memberikan sanksi disiplin kepada anggotanya tersebut," tukasnya. 

BACA JUGA: Belasan Anggota TNI Datangi Reskrim Polrestabes Medan, Begini Kronologinya

IPW mencatat bahwa telah terjadi beberapa peristiwa intervensi/konflik di lapangan yang berusaha mempengaruhi tugas polisi oleh oknum TNI yang berakhir dengan gesekan. 

Diantaranya, penyerangan terhadap Mapolres Pelabuhan Makassar dan juga Mapolres Janeponto. 

Sehingga, bila pimpinan TNI tidak tegas untuk mengingatkan anggotanya terkait tugas dan kewenangan Polri pasca berlakunya UU 2 Tahun 2002 tentang Polri maka  tetap potensi gesekan tetap akan muncul. 

Kasus Brigjen Junior Tumilaar kata Sugeng, bisa menjadi rujukan sikap pimpinan TNI, dimana pimpinan TNI secara tegas melarang anggotanya untuk terlibat dalam kasus-kasus terkait konflik masyarakat sipil. 

IPW juga menyayangkan sikap Polrestabes Medan yang serta merta tunduk pada tekanan atau intervensi tersebut dengan menangguhkan tersangka ARH pasca digeruduk oleh puluhan anggota TNI yang dipimpin oleh Mayor Dedi Hasibuan.

"Sikap lemah Polrestabes Medan ini akan menjadi preseden buruk praktek penegakan hukum ke depan," tandasnya. [] 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya