Jakarta - Setelah sukses dengan sejumlah single bernuansa retro, DANZO kembali merilis karya terbaru berjudul If I Could Be. Lagu berbahasa Inggris ini membawa pendengar pada nuansa manis musik era 80-90-an, dengan karakter pop-rock klasik yang mudah didengar namun tetap kuat secara musikal.
Ditulis pertama kali oleh Ophie Danzo pada 2018, lagu ini baru disempurnakan pada 2025 bersama Tomo Widayat dan Nuza Priyanto. Kolaborasi tersebut menghasilkan tambahan lirik dan notasi yang memperkaya warna lagu, menjadikannya lebih matang dan emosional.
Dalam liriknya, lagu ini mengisahkan kerinduan untuk menjadi sosok yang berarti bagi orang yang dicintai, sebuah ungkapan tulus yang merefleksikan perasaan alami saat jatuh cinta.
Dari sisi produksi, Tomo Widayat menangani musik, aransemen, gitar, bass, dan programming dengan sentuhan elegan. Aza Ardito turut memperkuat atmosfer lagu lewat permainan keyboard dan synthesizer, sementara Amalia Putri menambahkan harmoni melalui backing vocal.
Proses rekaman dilakukan di Kebon Tomo Studio Yogyakarta, dengan mixing dan mastering oleh Tutoet Daru Prabowo.
Di tengah dominasi musik digital modern, DANZO memilih jalur berbeda dengan mempertahankan karakter musik retro yang kini jarang ditemui.
Ophie Danzo sendiri merupakan penyanyi yang dikenal luas sebagai vokalis band Voodoo, sebuah grup musik hard rock dan progressive rock yang aktif sejak awal 1990-an. Namun dalam perjalanannya, ia memutuskan hengkang dari proyek musik tersebut dan berkarier solo.
Melalui If I Could Be, DANZO berharap dapat menjangkau pendengar lintas generasi—dari penggemar musik klasik hingga Gen Z yang merindukan kejujuran dan rasa dalam karya musik.
Baca juga: Lepas Single Tak Mengerti, ORGIE Rilis Jersey Ekslusif Bareng Hangover
Baca juga: Rocker Kasarunk Sisipkan Nuansa Soft Rock 70-an Lewat Single Aku Sedang Tak Percaya Diri
Saat ini, single If I Could Be milik DANZO sudah bisa didengarkan di berbagai platform pemutar musik digital. []