Pilihan Sabtu, 22 April 2023 | 11:04

Antara Rudolf V Saragih, OMK, dan Ganjar Pranowo

Lihat Foto Antara Rudolf V Saragih, OMK, dan Ganjar Pranowo Rudolf V Saragih di tengah acara KAM Youth Day 5 di Kabanjahe, Karo, Sumatra Utara, Jumat, 21 April 2023. (Foto: Imanuel Sembiring)
Editor: Tigor Munte

Siantar - Hari masih gelap saat pintu rumah dibuka. Jam dinding rumah menunjukkan pukul 4 lewat sekian menit, saat mobil jemputan tampak `berdiri` sekitar lima meter dari depan pelataran rumah.

Sambil mengucapkan salam berangkat ke istri, tangan melambai ke arah mobil yang masih samar warna dan bentuknya, karena sorotan cahaya lampu yang menimpa penglihatan.

Langsung duduk di sisi kiri pria berkacamata di belakang setir. Pria itu bermarga Sumbayak. Nama lengkapnya, Geri Pranda.

Semula menyapa dengan panggilan "Pak", tapi ditolak. "Kita abang adik saja," sebutku, dengan alasan biar lebih akrab dan mengalir.

Mobil meluncur perlahan menembus jalan beraspal rapi di Jalan Sekata, Kelurahan Sukadame, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara.

Cuaca cukup segar dan teduh, tidak ada tanda-tanda hujan misalnya. 

Tak sampai setengah jam mobil yang membawa kami tiba di Simpang SKI, Jalan DI Panjaitan.

Turun dari Xenia warna dominan merah kental di seluruh bodinya dan dipadu putih susu di bagian moncong.

Gambar diri Rudolf Valentino Saragih mengenakan setelan jas dengan dasi merah dan senyum tipis, seakan menyapa saat kaki sudah menginjak aspal jalan.

Xenia itu memang sengaja di-branding dengan foto sosok eks Senior Vice President Bank Tabungan Negara (BTN).  

Tak lama setelah nomor panggilan di ponsel tersambung, seorang pria dengan tubuh tegak tampak berjalan pelan. Beranjak dari sebuah warung, sekitar 10 meter dari mobil parkir di tepi jalan.

Fernando Pasaribu, wartawan muda itu datang. Dia bergegas masuk ke bagian belakang mobil, persis jok di belakang.

Kami pun meluncur, menembus udara dini hari yang teduh dan sepi. Jalanan belum ramai saat Xenia melintasi beberapa daerah.

Panei Tongah, Kabupaten Simalungun, misalnya harus dilalui perlahan lantaran kondisi jalan tak mulus, banyak lubang dan tambal sana sini.

Sumbayak, sosok muda di sampingku cukup tenang dan enak membawa mobil. Sesekali kami berbicara meningkahi dirinya mengelakkan lubang dan papasan mobil sayur mayur yang meluncur dari arah berlawanan.

Dia memperkirakan waktu tempuh Kota Pematang Siantar- Kabanjahe, Kabupaten Karo selama 3,5 jam. 

BACA JUGA: Citra dan Dukungan dari Jokowi Akan Memudahkan Urusan Pemenangan Pada Pilpres 2024

Itu disebutnya menjawab pertanyaan basa-basi Fernando setelah kami naik kembali ke mobil selepas jeda di depan Indomaret Saribudolok, Kabupaten Simalungun, beli minuman mineral dan Sari Roti.

Kami mengisi `perut`. Sepagi itu belum ada warung sarapan dan kedai kopi berbuka di pinggir jalan, meski terang pagi sudah bangun di bentangan langit.

Belum sampai jam 7 pagi, kami tiba di SPBU atau galon, lewat jembatan Kabanjahe. Sumbayak memarkirkan Xenia. Toilet menjadi sasaran utama dan untuk membuang air seni. Kami harus merogoh Rp 2.000 seusai tuntas.

Makin jelaslah Xenia dengan branding wajah Rudolf Valentino Saragih sepagi itu diterpa sinar matahari. Warna merah menyala dan senyum tipisnya menyapa Kabanjahe, salah satu kota di Kabupaten Karo.

Hari itu, Jumat, 21 April 2023. Tepat Kartini lahir dan dirayakan setiap tahun oleh orang Indonesia. 

Kartini adalah tokoh perempuan inspiratif, tentang emansipasi dan dianggap sosok yang berani berbeda dalam sikap dan cara berpikir di era kolonial. Dia melahirkan sebuah tulisan yang dikenal `Habis Gelap Terbitlah Terang`.

Kami akhirnya bertemu Dian, staf Rudolf di kawasan gereja St Petrus Kabanjahe. Dian menyerahkan dua undangan untuk kami bisa masuk ke lokasi acara. 

Bukan perayaan Hari Kartini, tapi Keuskupan Agung Medan Youth Day ke-5. Rudolf tampak serius mengikuti prosesi ibadah Katolik yang dimulai pukul 8 pagi.

Dia duduk di sisi kanan, khusus tamu undangan VIP. Berjejer duduk pula di sebelahnya, Albert Sinaga dan Simon Saragih. Dua sosok ini tidak asing bagi Rudolf.

Albert merupakan tokoh Katolik yang juga pengurus yayasan milik Katolik di Kota Pematang Siantar. Albert didaulat menjadi katim atau ketua tim Rudolf untuk menapaki Pemilu 2024.

Simon sendiri merupakan abang sekaligus sahabat buat Rudolf. Wartawan senior koran Kompas itu duduk paling pinggir, sebagai undangan VIP. Dia yang pertama menyapa kami saat tiba di lokasi acara.

Di bawah tenda besar, sekitar 2.600 anak muda Katolik atau Orang Muda Katolik dari 68 Paroki di bawah Keuskupan Agung Medan tampak khusyuk mengikuti ibadah.

Mereka duduk dengan tenang beralaskan terpal. Di depan mereka sebuah panggung besar dihuni sejumlah pemimpin ibadah. 

Di sisi kanan panggung ada sebuah layar monitor besar. Gambar yang muncul di sana buah dari rekaman kamera yang di-drive petugas di sisi kanan panggung.

Bagian atas panggung bertuliskan `OMK Berjalan Bersama: Bersaudara, Peduli dan Memberi Diri`. Itu adalah tema KAM Youth Day ke-5 sejak 20-23 April 2023.

Tentu saja acara di sana kental dengan budaya Karo, termasuk ornamen yang menghiasi sejumlah sisi panggung ada hiasan atau ukiran Karo.

"Katolik memang menghargai akulturasi," kataku kepada Simon yang duduk di sampingku selepas ritual ibadah Katolik.

Selepas ibadah dilanjutkan dengan kegiatan defile kontingan OMK dari 68 Paroki dan pertunjukan seni dan budaya daerah di mana paroki berada, seperti Karo, Simalungun, Samosir, dan Dairi.

"Harus," tukas Simon, redaktur koran Kompas yang biasa menangani isu ekonomi internasional tersebut.

Simon mengucapkan itu saat anak-anak muda asuhan Keuskupan Agung Medan mempertunjukkan tari atau Tor Tor Sipitu Cawan dari Samosir.

Beberapa anak gadis menarikan tarian itu dengan indah di tengah lapangan. Dalam tatapan ribuan OMK dan tamu undangan yang duduk di panggung besar. 

Di panggung besar duduk di antaranya Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung, tampak pula Rudolf di sana. Duduk di depan paling pinggir kiri.

BACA JUGA: Pilpres 2024 Mayoritas Santri Memilih Ganjar Pranowo

Di sana pula Bupati Dairi Eddy Keleng Berutu, Bupati Karo Cory Sebayang, anggota DPR RI Hendrik Halomoan Sitompul, anggota DPRD, dan Muspida Karo, serta lainnya.

Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung tampil di ujung deretan sambutan yang diberikan kesempatan berbicara oleh panitia.

Malam sudah memayungi Kabanjahe. Para OMK yang duduk di atas terpal begitu setia mendengarkan pidato-pidato pejabat yang berbicara di podium.

Pagi mengikuti ibadah, siang melakukan defile di bawah sorotan sinar matahari panas. Kabanjahe hari itu lumayan terik. 

Para OMK dengan masing-masing kontingen paroki sambil membawa bendera paroki berjalan kaki dari lapangan St Petrus menuju inti kota sepanjang kurang lebih 2 kilometer.

Melelahkan tentu. "Sudah lapar?" tanya Uskup di bibir panggung. 

Dia tampak berusaha karib dengan para OMK. Uskup juga pakai kaus, ikut jalan kaki bersama ribuan OMK sore harinya.

Uskup berjanji tidak akan berbicara lebih dari satu menit. Maklum, selain lelah para OMK serta tamu undangan, tentu sudah lapar. Uskup Sipayung berbicara saat jam sudah di angka 8.

Uskup Sipayung menyebut para OMK adalah orang-orang hebat dan luar biasa. "Tugas kami sebenarnya, gereja dan pemerintah mengapresiasi dan memberdayakan bakat-bakat hebat kalian," kata dia.

Anak-anak muda Karo saat KAM Youth Day ke-5 di Kabanjahe, Jumat, 21 April 2023. (Foto: Tigor)

Uskup Agung Medan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan moral dan material untuk OMK. 

Sambutan singkat Uskup Agung Medan ditutup dengan memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang memberikan dukungan untuk KAM Youth Day ke-5.

KAM Youth Day ke-5 diisi sejumlah kegiatan, sebut misal pameran kuliner khas daerah atau UMKM, pementasan seni dan budaya, dan tentu juga interaksi sesama OMK dari berbagai paroki. Event itu akan disudahi pada 23 April 2023.

Kami menuju `meja makan` yang disediakan panitia di pelataran St Petrus. Makan malam yang terlambat itu tak menyurutkan semangat Rudolf, yang tampak akrab satu meja dengan Parlindungan Purba, eks senator dari Sumatra Utara.

Di meja itu juga duduk Uskup Agung Medan dan sejumlah pastor. Kami sendiri, makan di sisi lain. 

Malam kian pekat, saat di mana umat Islam menyudahi puasa sebulan. Kemenangan mereka raih keesokan harinya, Idul Fitri 1444 Hijriah, yakni 22 April 2023.

Aku berpamitan ke Simon yang duduk satu meja dengan sejumlah pastor. Di sana menyusul pula Rudolf. 

BACA JUGA: Survei Terbaru LSI: Ganjar Pranowo Melorot, Prabowo Menguat

Kami berbincang tak sampai lima menit, membahas soal Katolik dalam etalase keindonesiaan dan OMK sebagai ornamen pentingnya dalam kerangka kebangsaan dan NKRI.

Semula mobil bermaksud mencari warung kopi sembari mengisi ulang ponsel yang lowbat lantaran dipakai seharian. 

Warung kopi yang kami singgahi pagi pertama kali tiba di Kabanjahe, sudah menutup pintunya. 

Xenia dengan gambar diri Rudolf Valentino Saragih yang kami tumpangi akhirnya meluncur, meninggalkan inti kota. 

Sempat berpapasan dengan rombongan warga umat Islam yang melakukan takbiran, mengendarai mobil dan sepeda motor. 

Mereka tampak tertib mengumandangkan takbir, dalam kawalan petugas satuan lalu lintas Polres Karo.

Kami membelah malam. Jeda ngopi sebentar di sebuah kafe di Merek, perbatasan Karo dan Simalungun, sebelum kemudian mengejar waktu untuk bisa segera rehat, mengistirahatkan diri dari lelah, letih, dan kantuk.

Ohya, sebelum pulang, kami menawarkan ruang bagi Rudolf untuk wawancara singkat soal kegiatan OMK. 

Rudolf menyebut sangat mendukung KAM Youth Day ke-5. Itu sebabnya dia hadir di sana, termasuk memberikan dukungan. 

Umbul-umbul berupa foto dirinya dan ucapan selamat mengikuti kegiatan itu bertebaran di beberapa sudut kota Kabanjahe, tentu juga menuju lokasi kegiatan. 

“Sangat mendukung kegiatan OMK ini mengingat kita harus meletakkan pondasi yang kuat bagi orang muda selain nilai-nilai keimanan dan etika, juga kedisiplinan diri agar mereka kelak menjadi tiang utama eksistensi dan keberadaan gereja dan bangsa yang juga akan melanjutkan visi dan misi gereja dan bangsa yang akan mensejahterakan masyarakat. Mereka para orang muda harus memiliki semangat ‘Bekerja dengan Melayani’ dengan mengedepankan sikap santun ramah gigih,” kata mantan aktivis muda-mudi gereja itu.

Mengutip Vikaris Episkopal Kabanjahe, Pastor Kartolo Malau, OCarm, bahwa OMK harus memiliki semangat untuk berjalan bersama dan berani mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup dengan penuh semangat. 

“Orang muda adalah orang yang selalu memiliki semangat untuk belajar dan mengeksekusinya dalam tindakan nyata. Mari kita berdinamika bersama dan berbagi sukacita dalam acara yang luar biasa ini,” ucap Pastor Malau. 

Ganjar

Saat asyik mendengarkan pemaparan sejumlah pastor di panggung besar pada sore hari selepas defile kontingen OMK, Fernando menyodorkan sebuah tautan berita media media nasional.

Megawati Soekarnoputri akan umumkan calon presiden (capres) dari PDIP. Sontak kaget dan setengah ragu, benarkah?

Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)

Ada nama Ganjar Pranowo disebut dalam berita. Hanya saja sumber berita tidak disebut. Namun, Ketua Umum PDIP itu akan umumkan setelah salat Jumat.

Jokowi dikabarkan segera beranjak dari Solo ke Jakarta menuju Istana Batu Tulis, Bogor. Di sanalah Megawati memutuskan dan mengusung Ganjar sebagai calon presiden.

Media sosial Twitter misalnya saat itu langsung merespons isu soal Ganjar. Dan betul saja, Mega akhirnya mengumumkan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai bakal calon presiden PDIP.

Partai ini memang bisa mengusung calon presiden meski tak berkoalisi dengan partai politik manapun. Tapi apakah akan tunggal?

Diskusi ini pun mengalir saat berbincang dengan Albert Sinaga, yang datang dan duduk di kursi kosong samping kami duduk.

Albert begitu yakin Ganjar akan menang dalam Pilpres 2024 mendatang. 

Mengutip pidato Ganjar selepas ditunjuk sebagai bacapres oleh PDIP, menyebut penunjukan dirinya adalah sebuah keputusan yang diambil oleh ketua umum melalui proses yang sangat panjang. 

"Sebuah kehormatan buat saya mendapatkan penugasan ini sebagai kader partai, disamping tentu ini tugas yang tidak mudah. Maka kiranya kawan-kawan yang hadir, semua baik secara luring maupun daring, ada kepala daerah, ketua DPD PDI Perjuangan, DPC, PAC, ranting, anak ranting, satgas, dan seluruh komponen partai yang lain, kami mohon dukungan, kami mohon kritikan, saran," katanya.

"Inilah momentum buat kita untuk mengonsolidasikan kekuatan untuk bersatu, one for all, all for one," tandasnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya