Jakarta - Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) ikut menyoroti banyaknya keluhan penonton konser "Pesta Rakyat 30 Tahun Berkarya DEWA 19" terkait kacaunya manajemen alur massa (crowd management) di area sekitar Jakarta International Stadium (JIS).
Berbicara kepada wartawan, ketua APMI, Dino Hamid mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada Sabtu malam, 4 Februari 2023 kemarin harus dijadikan pelajaran bagi pihak promotor yang ingin menghelat konser besar.
Dino menilai, kacaunya manajemen alur massa dalam konser Dewa 19 kemarin dapat menjadi pengalaman berharga yang bisa dipetik penyelenggara yang ingin membuat helatan besar berikutnya di JIS.
"Segala sesuatu pasti ada prosesnya," kata Dino Hamid, dikutip dari Antara, pada Senin, 6 Februari 2023.
"Sisi positifnya kalau belum ada pelopor yang berani mencoba dengan skala besar seperti kemarin, mungkin sampai saat ini kita tidak akan pernah tahu apa saja yang harus diperbaiki dari JIS," tuturnya.
Konser Dewa 19 di JIS, pada Sabtu, 4 Februari 2023. (Foto: Opsi/Eno Suratno Wongsodimedjo)
Dino mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam penyelenggaraan konser tersebut. Namun begitu, ia sempat dihubungi pihak kepolisian yang meminta masukan mengenai pengamanan.
Pasalnya, Dino dan tim tercatat pernah menggelar konser dengan bintang tamu asal Korea Selatan di JIS Oktober 2022 lalu, meski dengan jumlah penonton yang jauh lebih sedikit.
Dalam keterangannya, Dino juga mengaku sudah menduga bahwa konser Dewa 19 yang dipadati lebih dari 60 ribuan penonton akan mengakibatkan kekacauan arus keluar penonton, sekaligus lalu lintas di sekitar tempat acara.
"Kalau kapasitas stadion sih sudah mumpuni namun soal akses, flow setting, penempatan waktu, itu harus benar-benar disiapkan secara maksimal," katanya.
Baca juga: Promotor Umumkan Final Line Up Woke Up Fest 2023
Baca juga: Ahmad Dhani Hentikan Konser Dewa 19 di JIS, Lihat Ibunda Duduk Bareng Prabowo
"Karena balik lagi itu venue baru, kendaraan umumnya juga belum terintegrasi secara sempurna dan masih sangat terbatas," ucap Dino Hamid. []