News Selasa, 08 Februari 2022 | 12:02

Babeh Aldo: Covid-19 Bisa Disebabkan Polusi Udara yang Diracuni Zat PM 2.5

Lihat Foto Babeh Aldo: Covid-19 Bisa Disebabkan Polusi Udara yang Diracuni Zat PM 2.5 Pendiri Majelis Penderitaan Rakyat (MPR) Mohamad Ali Ridlo Assegaf atau Babeh Aldo. (foto: istimewa).

Jakarta - Pendiri Majelis Penderitaan Rakyat (MPR) Mohamad Ali Ridlo Assegaf atau Babeh Aldo menyebutkan, pandemi Covid-19 berkepanjangan ini dia tengarai disebabkan oleh polusi udara, bukan penularan virus corona.

Dia merasa telah menyelidiki seputar racun dari polusi udara PM 2.5 secara saksama, yang mana menyebabkan orang yang terpapar menjadi sakit.

"Di saat pemerintah mengatakan akan ada gelombang Omicron, kami menyelidiki bahwasannya tingkat polusi udara sekarang lagi meningkat. Makanya kalian akan melihat beberapa kota besar, orang-orang yang tiba-tiba sakit, itu polusi udara yang diracuni dengan zat PM 2.5," kata Babeh Aldo dilihat Selasa, 8 Februari 2022, dari video yang telah ditonton 86.000 warganet, diunggah akun Twitter @LstwnA.

Babeh Aldo merasa ia tidak asal bunyi alias asbun. Dia mengaku memiliki data valid perihal orang yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 tetap bisa sakit lantaran terpapar zat PM 2.5.

"Dan itu ada datanya. Makannya orang yang sudah vaksin masih kena, karena ini polusi udara," ujar dia.

"Dan apakah polusi udara menyebabkan penyakit? Ratusan jurnal kedokteran mengatakan polusi udara PM 2.5 sangat bisa menyebabkan penyakit ISPA namanya, infeksi saluran pernapasan akut," ujar dia lagi.

Menurut Babeh Aldo, polusi udara PM 2.5 bisa menyebabkan seseorang terserang anosmia dan terkena badai sitokin. Dia pun menantang otoritas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menjawab tudingannya ini.

"Apa yang disebut Covid-19 itu bisa disebabkan PM 2.5 polusi udara dan ini Kemenkes harus menjawab ini," kata dia.

Opsi telah berupaya menghubungi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Namun, hingga berita ini terpublikasi, Siti belum merespons.

Untuk diketahui, PM 2.5 mengacu pada materi partikulat atmosfer atau particulate matter (PM). PM 2.5 adalah polutan udara yang berukuran sangat kecil, sekitar 2,5 mikron (mikrometer). Diameter partikel ini lebih kecil daripada 3% diameter rambut manusia.

Mengutip dari Epa.gov, istilah PM (disebut juga polusi partikel) merupakan istilah untuk campuran partikel padat dan cair yang ditemukan di udara. Adapun bentuk partikel ini seperti debu, kotoran, jelaga, dan asap.

PM 2.5 dibentuk di atmosfer karena reaksi bahan kimia seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Polutan ini terbentuk dari pembuangan pembangkit listrik, industri, dan mobil. PM juga dipancarkan langsung dari ladang, cerobong asap, dan pembuatan jalan memakai aspal. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya