News Sabtu, 01 April 2023 | 15:04

Bambang Pacul Soal RUU Perampasan Aset, Ferdinand Hutahaean: Membuka Borok DPR

Lihat Foto Bambang Pacul Soal RUU Perampasan Aset, Ferdinand Hutahaean: Membuka Borok DPR Politisi Nasional Ferdinand Hutahaean. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Politisi Nasional, Ferdinand Hutahaean menyebut Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul membuka borok atau menunjukkan wajah asli anggota DPR yang selama ini mengaku sebagai Wakil Rakyat.

Hal itu disampaikan Ferdinand merespons pernyataan Bambang Pacul yang memberikan jawaban atas permintaan Menko Polhukan Mahfud MD agar DPR mengesahkan RUU Perampasan Aset dan RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal.

"Bambang Pacul sebetulnya membuka borok yang ada dari kemandirian anggota DPR sebagai Wakil Rakyat, tetapi mereka adalah lebih besar sebagai Wakil Partai," kata Ferdinand diwawancara Opsi, Sabtu, 1 April 2023.

Ia mengungkapkan, apa yang disampaikan Politisi PDIP itu terkesan janggal dan aneh, meskipun apa yang disampaikan tersebut realita yang ada.

"Sebetulnya apa yang disampaikan Bambang Pacul itu realita bahwa memang anggota DPR atau Fraksi di DPR ini pasti bekerja sesuai perintah partai," ujarnya.

Seharusnya, kata dia, Bambang Pacul tidak mengungkapkan hal tersebut secara terbuka dalam rapat kerja dengan Menko Polhukam Mahfud MD yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 29 Maret 2023 lalu.

"Apa yang disampaikan oleh Bambang Pacul seharusnya tidak terbuka, tetapi tertutup untuk disampaikan. Karena memang semua tahu kok bahwa anggota DPR itu meskipun namanya Wakil Rakyat, dia tidak akan pernah bisa menyimpang dari kebijakan partai," tuturnya.

"Karena mereka pasti takut, ketika berhadapan dengan partai. Mereka akan berhadapan dengan sanksi. Jadi apa yang disampaikan Bambang Pacul itu benar, hanya saja tidak layak disampaikan di dalam acara terbuka seperti itu," sambungnya.

Ferdinand berpendapat, permintaan Mahfud MD seharusnya disampaikan secara tertutup agar lobi-lobi dapat dilakukan dengan para ketua umum partai politik yang ada di Senayan.

"Kalau dia mau menyampaikan, ya sampaikan saja secara tertutup dengan Mahfud MD, supaya Menko bisa menyampaikan kepada ketum-ketum partai agar memerintahkan para kadernya di DPR untuk melaksanakan apa yang menjadi hasil kesepakatan lobi," katanya.

"Jadi, menurut saya tidak aneh. Saya pun melihat DPR ini pasti harus bekerja sesuai perintah partai. Namun yang disayangkan itu adalah, dia menyampaikan itu secara terbuka seharusnya tidak terbuka," ucapnya menambahkan.

Lebih lanjut, Ferdinand mengaku maklum atas kekecewaan yang disampaikan masyarakat terhadap pernyataan Bambang Pacul.

"Kita memaklumi kekecewaan masyarakat terhadap DPR. Ketika DPR yang kita harapkan mewakili rakyat, ternyata tidak sepenuhnya menjadi wakil rakyat, tetapi lebih besar menjadi wakil partai," ujarnya.

Ia pun menuturkan bahwa Bambang Pacul dalam forum tersebut telah mencoreng Lembaga DPR di hadapan masyarakat Indonesia.

"Maka kekecewaan rakyat atas perkataan Bambang Pacul, kita maklumi dan memang itu sangat memalukan nama Lembaga DPR seperti tercoreng bahwa anggota DPR kita bukan Wakil Rakyat tetapi wakil partai," kata Ferdinand Hutahaean.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya