Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mengambil langkah-langkah progresif dalam menangani kasus mega korupsi yang melibatkan PT. Pertamina.
Menurut Bamsoet, penanganan yang lambat dan tidak transparan hanya akan menciptakan kebingungan di masyarakat serta memicu penyebaran hoaks yang merugikan banyak pihak.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan, setelah menetapkan tujuh tersangka dan menghitung kerugian negara yang mencapai angka fantastis—hampir Rp 1.000 triliun—Kejagung harus segera melacak aliran dana hasil korupsi.
"Kerja sama dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) dan pihak terkait lainnya mutlak diperlukan," tegas Bamsoet dalam keterangannya, Senin, 10 Maret 2025.
Bamsoet menekankan, kasus ini tidak boleh dibiarkan menjadi `bola liar` yang hanya menimbulkan spekulasi dan hoaks.
"Kejagung harus fokus tidak hanya pada penetapan tersangka, tetapi juga mengungkap semua pihak yang terlibat. Publik berhak tahu siapa saja yang diuntungkan dari skandal ini," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dana korupsi sebesar Rp 1.000 triliun tidak mungkin hanya disimpan di rekening bank milik tujuh tersangka.
"Profil para tersangka terkesan sebagai pekerja profesional biasa, tanpa afiliasi politik. Ini mengindikasikan bahwa mereka tidak bekerja sendiri. Pelacakan aliran dana akan mengungkap jaringan yang lebih besar," papar Bamsoet.
Lebih lanjut, Bamsoet menyoroti bahwa kasus korupsi Pertamina ini merupakan ujian berat bagi Kejagung dalam memberantas korupsi skala besar.
"Masyarakat menaruh harapan besar pada Kejagung untuk menuntaskan kasus ini dengan transparan. Kepercayaan publik terhadap institusi hukum harus dijaga," tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan penyidikan, termasuk upaya pemulihan aset negara yang hilang.
"Kasus ini bukan hanya tentang menghukum pelaku, tetapi juga memastikan aset negara dikembalikan. Ini adalah tanggung jawab besar yang harus diemban Kejagung," tambah Bamsoet.[]