News Selasa, 23 November 2021 | 13:11

Bandingkan UMP Jakarta dengan Jateng, Ferdinand Sebut Musni Umar Asal Mangap

Lihat Foto Bandingkan UMP Jakarta dengan Jateng, Ferdinand Sebut Musni Umar Asal Mangap Ferdinand Hutahaean. (foto: Twitter).

Jakarta - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean merespons sikap rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar yang tanpa alasan jelas, tetiba memperbandingkan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta dengan Jawa Tengah (Jateng).

Menurut Ferdinand, tindakan Musni Umar yang mengkomparasikan UMP Ibu Kota Jakarta dengan Provinsi di Jawa, terbilang bodoh.

"Kalau Musni Umar membandingkan UMP di Jakarta dengan Jawa, anggap saja dia memang bodoh," kata Ferdinand menggunakan akun Twitter-nya, dilihat Opsi, Selasa, 23 November 2021. 

Eks Politikus Partai Demokrat itu menilai Musni Umar tidak memahami pelbagai aspek persoalan hidup yang besar saat seseorang tinggal di kota besar seperti Jakarta.

"Tak paham tentang komponen hidup di daerah dengan Jakarta, tak paham harga investasi usaha di Jakarta dengan daerah, dan tak mengerti perbedaan harga-harga di daerah dengan Jakarta. Dia cuma asal mangap..!!" kata Ferdinand Hutahaean. 

Sebelumnya, Musni Umar tanpa alasan yang jelas membandingkan Upah Minimum Provinsi antara DKI Jakarta dengan Jawa Tengah untuk tahun 2022.

Musni Umar nampak bersyukur UMP DKI Jakarta telah ditetapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar Rp4,45 juta per bulannya atau sekira Rp148,333 per harinya.

Di sisi lain, Musni Umar menyampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga telah menetapkan UMP di daerahnya sebesar Rp1,8 juta per bulan atau Rp60 ribu per hari.

Hal itu disampaikan Musni Umar melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Senin, 22 November 2021.

"Alhamdulillah Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta telah ditetapkan Gub. Anies  sebesar Rp 4,45 juta perbulan/Rp 148,333/hari," tulis Musni Umar, dikutip dari akun Twitter @musniumar, Selasa, 23 November 2021.

"Sementara UMP Provinsi Jawa telah ditetapkan Gub. Ganjar sebesar Rp 1,8 juta perbulan/Rp 60.000/hari," kata Musni Umar. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya