Mamasa - Dusun Sumuak, Desa Buntu Malangka (Bumal), Kecamatan Bumal, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), suatu tempat yang sejuk.
Lokasinya sangat strategis dengan pemandangan bagaikan negeri di atas awan yang indah nan cantik.
Namun, pandemi Covid-19 awal tahun 2020 lalu, membuat perputaran ekonomi di wilayah tersebut, bahkan seluruh Indonesia, mengalami penurunan.
Sejak saat itulah, masyarakat mulai membangkitkan perputaran ekonomi melalui budidaya Nanas.
Budidaya tanaman Nanas dinilai sebagai investasi masa depan yang menggiurkan, lantaran bisa menjadi buruan para penikmat baik dalam, mau pun luar wilayah.
Pelaku budidaya tanaman Nanas dapat meraup keuntungan jutaan rupiah dalam sebulannya.
Salah seorang pembudidaya Nanas di Dusun Sumuak, Desa Bumal, Kecamatan Bumal, Mamasa, Sulbar, Modi mengaku telah menanam kurang lebih 1700 pohon Nanas sejak 2020 lalu.
"Pertengahan 2021 lalu, saya mulai panen dengan akumulasi 200 buah per bulan," kata Modi, saat diwawancarai Opsi.id, Senin, 25 Juli 2022.
Ia mengaku, dirinya menjual Nanas hasil budidaya tersebut dengan harga Rp 7000 per buah.
"Dalam satu bulan, saya mendapat keuntungan kurang lebih Rp 1.500.000 setiap kali panen," katanya.
Lanjut Modi menjelaskan, budidaya tanaman Nanas sangat menjanjikan dan pelaku budidaya tidak perlu takut ancaman hama.
"Sejak saya mulai budidaya ini, belum ada hama yang membuat gagal panen," kata Modi.
Untuk diketahui, kondisi alam di Dusun Sumuak, Desa Bumal, Kecamatan Bumal, Mamasa, Sulbar, sangat cocok dengan tanaman Nanas.
Meskipun berada di atas ketinggian, tanaman Nanas tetap tumbuh dengan subur, dengan tanahnya yang landai dan berpasir. []