Daerah Rabu, 18 Juni 2025 | 15:06

Bangun Generasi Unggul, Sosialisasi MBG Hadir di Sukarame Lampung

Lihat Foto Bangun Generasi Unggul, Sosialisasi MBG Hadir di Sukarame Lampung Anggota Komisi IX DPR RI Rahmawati Herdian.
Editor: Yohanes Charles

Sukarame - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmawati Herdian bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar kolaborasi sosiliasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mengatasi stunting dan malnutrisi. Program MBG merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun generasi unggul menuju Indonesia emas 2045.

Kegiatan sosialisasi program MBG kali ini bertempat di Aula SLB Negeri PKK, Kec. Sukarame, Bandar Lampung Senin, 16 Juni 2025. Acara yang dimulai pada pukul 14.00 WIB itu diikuti oleh 300-an peserta warga Sukarame.

Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Rahmawati Herdian, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Badan Gizi Nasional Anyelir Puspa Kemala, dan Camat Sukarame Zolahuddin Al Zam Zami.

Dalam kesempatannya, anggota Komisi IX DPR RI Rahmawati Herdian berbicara mengenai program MBG yang dibentuk dengan tujuan membantu mengurangi angka gizi buruk, mencukupi gizi anak-anak, memenuhi gizi ibu hamil, dan ibu menyusui.

“Program MBG sangat membantu mengurangi angka stunting serta akan menghasilkan generasi yang membanggakan bagi nusa dan bangsa. Disamping itu semua program MBG juga akan membatu sirkulasi perekonomian lokal di mana dapur MBG membeli bahan masakan dari petani dan pengusaha di area sekitar,” terang Rahmawati Herdian.

Senada, Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi Badan Gizi Nasional Anyelir Puspa Kemala mengatakan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk memenuhi gizi bayi, anak-anak, dan ibu hamil.

“Indonesia Emas 2045 akan semakin dekat dengan adanya progam MBG. Untuk itu diharapkan kepada masyarakat yang hadir untuk berperan sebagai mitra kerja BGN di dapur MBG,” ucap Anyelir Puspa Kemala.

Ia juga menjelaskan bahwa dapur MBG akan membantu sirkulasi ekonomi dengan adanya mitra dapur untuk MBG yang pastinya memerlukan bahan makanan yang bisa dibeli melalui petani sekitar, pengusaha bahan makanan, dan juga BUMDES.

Program MBG tentunya akan membutuhkan penguatan ataupun kolaborasi lintas sektor seperti lembaga atau pihak terkait di daerah yang memiliki pemahaman yang sama dan komitmen kuat dalam implementasi program MBG mengingat permasalahan gizi adalah urusan bersama yang harus dibenahi.

Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Satu SPPG akan menyerap 45 - 50 petugas yang akan memasak makanan. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya