News Minggu, 27 November 2022 | 15:11

Bantuan Tenda Sebuah Gereja Labelnya Disobek, Kapolres Cianjur Periksa Pelaku

Lihat Foto Bantuan Tenda Sebuah Gereja Labelnya Disobek, Kapolres Cianjur Periksa Pelaku Aksi sobek label gereja di tenda pengungsian Cianjur. (Foto: Kolase Opsi)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Sebuah video beredar di media sosial, bantuan berupa tenda pengungsian untuk korban gempa bumi Cianjur yang diberikan sebuah gereja, labelnya disobek.

Aksi itu kemudian viral dan bahan gunjingan. Beberapa menyebut itu tindakan intoleransi. Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan pun bereaksi cepat dengan kejadian tersebut.

Disebutnya, pihak yang mencabut label milik Gereja Reformed Injili Indonesia merupakan salah satu ormas yang ada di Cianjur.

“Itu dilakukan salah satu ormas. Informasinya di empat titik. Di antaranya di posko pengungsian di Mangunkerta, Sarampad, dan dua titik lainnya,” ujar dia dilansir Minggu, 27 November 2022.

Sementara itu dalam visual yang beredar, beberapa pria menyobek label gereja yang tertera di bagian atas tenda yang berwarna biru.

Baca juga: Warga Terdampak Gempa Cianjur Butuh Makanan, Selimut dan Obat-obatan

Satu orang pria mengenakan kopiah dan baju koko tampak merekam aksi tersebut yang kemudian beredar di media sosial pada Sabtu, 26 November 2022.

Kapolres Doni menegaskan pihaknya sudah memanggil pimpinan ormasnya. Diperiksa dan akan dilakukan proses hukum jika mengulangi perbuatan serupa.

Baca juga: Foto: Penampakan Rumah Warga Pascagempa Cianjur

"Sudah diperiksa tadi malam, sudah berjanji tidak akan mengulangi. Kalau terjadi lagi, kita akan proses hukum," tegasnya dilansir dari detik.com pada Minggu, 27 November 2022.

Disebutnya, para pengungsi saat ini sangat membutuhkan bantuan termasuk tenda.

"Tenda masih digunakan untuk mengungsi, jadi pada dasarnya semua menerima. Itu hanya ulah oknum. Bahkan kini pengungsi jadi resah karena aksi tersebut," ucap dia.

Dia lalu berharap umat nasrani untuk tidak terprovokasi dengan ulah ormas tersebut.

"Kami berharap semua pihak tetap memberikan bantuannya. Karena kejadian tersebut merupakan aksi dari oknum ormas. Secara keseluruhan warga Cianjur sangat toleran, menerima bantuan dari manapun tanpa melihat suku, agama, ras, antar golongan," kata dia.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya