Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengeklaim banyak mendengar aspirasi yang menginginkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
Namun, AHY melihat perjalanan masih panjang. Terlebih Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru saja menetapkan jadwal pendaftaran capres-cawapres untuk Pemilu 2024 resmi dibuka 19 Oktober 2023.
Untuk itu, lanjut Herzaky, Partai Demokrat sampai saat ini masih terus menjalin komunikasi dan silaturahmi politik dengan berbagai pihak seperti pimpinan parpol dan para tokoh yang namanya disebut dalam lembaga survei.
Baca juga: Cari Suksesor Jokowi, Projo Akan Gelar Musra di 34 Provinsi
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bamkostra) PD Herzaky Mahendra Putra.(Foto:Istimewa)
Dalam konteks Pilpres 2024, kata dia, pihaknya mencoba mencari kesamaan visi karena Demokrat ingin berkoalisi dengan parpol yang betul-betul memperjuangkan kepentingan rakyat. Maka itu Partai Demokrat tidak ingin terburu-buru membentuk koalisi.
"Karena berdasarkan apa yang kami dapatkan, apa yang Ketum AHY ketika menyapa dan mendengar aspirasi dari rakyat ya di lapangan, ini banyak sekali ada harapan dari rakyat agar ada perubahan dan perbaikan untuk nasib mereka gitu," kata Herzaky saat menjadi pembicara di kanal YouTube Opsi Media TV dikutip Rabu, 8 Juni 2022.
"Mereka menginginkan ada pemerintahan dan kepemimpinan yang misalnya lebih berpihak kepada mereka ke depannya. Nah tentu ini menjadi masukan-masukan dari rakyat yang akan menjadi pedoman bagi kami nanti dalam membentuk koalisi," tambahnya.
Baca juga: Ketua Tim Garis Airlangga Harapkan Jokowi Tiru Sikap SBY
Herzaky menekankan, Partai Demokrat hanya akan menjalin koalisi dengan parpol yang memang memiliki kesamaan visi, chemistry, dan trust building. Maka itu silaturahmi dan komunikasi politik ke depan akan terus digencarkan.
"Kita ingin berjuang untuk bersama-sama untuk bisa memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan kami usung," tuturnya.
Dari pembentukan koalisi itu, diharapkan capres dan cawapres yang diajukan merupakan kehendak rakyat, yang nantinya akan dipilih oleh banyak rakyat. "Sehingga kami tentunya akan menyesuaikan dengan kesepakatan teman-teman di koalisi, dengan berbagai masukan dan berbagai metode," kata Herzaky. []