Jakarta - Polri baru bergerak setelah Presiden Jokowi ngomong soal pakaian bekas impor. Meski pelarangan soal ini sudah punya aturan sebelumnya.
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan No 18/2021 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.
Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim berjanji akan memeriksa importir pakaian bekas setelah bersama Ditjen Bea dan Cukai menemukan rumah toko (ruko) di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat.
Ruko itu disinyalir dijadikan tempat penyimpanan pakaian bekas hasil impor. Ribuan karung pakaian impor itu pun berhasil diamankan.
BACA JUGA: Alasan Orang Indonesia Suka Pakaian Bekas Impor Meski Sudah Dilarang
“Iya akan dimintakan keterangan,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan di Jakarta, Selasa, 21 Maret 2023.
Whisnu menjelaskan, Bareskrim melakukan pemeriksaan untuk mendalami adanya dugaan tindak pidana sebagaimana dalam Pasal 110 dan atau Pasal 111 UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan Juncto UU Konsumen.
Di lokasi tersebut kata dia, pihaknya melakukan penggeledahan di dua tempat.
Di Pasar Senen Blok III Jakarta Pusat. Sekitar 513 Ball Press berhasil diamankan dari sembilan ruko tersebut.
Di lokasi kedua, gudang di Jalan Kramat Soka No 19, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Pihaknya berhasil mengamankan kurang lebih 600 karung pakaian bekas impor.
“Dengan pemilik gudang atas nama T, dan gudang tersebut disewakan kepada atas nama P,” ucap Whisnu.
Di lokasi ketiga di Jalan Raya Samudera, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pihaknya menemukan dua gudang yang berisikan 6.000 pakaian bekas impor. []
