News Jum'at, 01 April 2022 | 18:04

Bawaslu Beberkan Strategi Wujudkan Pemilu 2024

Lihat Foto Bawaslu Beberkan Strategi Wujudkan Pemilu 2024 Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja.(Foto:Istimewa)

Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rahmat Bagja membeberkan lima strategi yang akan dilakukan pihaknya untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang lebih jujur, adil, dan demokratis.

Strategi itu dipaparkan saat Rahmat menjadi pembicara dalam forum Global Network on Electoral Justice (GNEJ) Asia Regional bertajuk `Asia Regional Discussion on Trends and Challenges of Electoral Justice`, Jumat, 1 April 2022.

"Kami mempunyai strategi-strategi untuk mewujudkan Pemilu 2024, baik di tingkat nasional maupun daerah, yang lebih jujur, adil, dan demokratis," kata Rahmat mengutip ANTARA.

Lima strategi tersebut adalah membuat peraturan yang menjamin terselenggaranya pemilu yang jujur dan adil, mengawasi partisipasi masyarakat, mengimplementasikan konsep digital pada pengawasan pemilu dan penegakan hukum, memperkuat sinergi di antara pihak penyelenggara pemilu dan aparat penegak hukum, serta memastikan akurasi data pemilih.

Di hadapan para delegasi GNEJ yang mengikuti forum tersebut, Rahmat menyampaikan contoh pengimplementasian teknologi digital oleh Bawaslu dalam menindak dugaan pelanggaran dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19.

"Kami mengimplementasikan teknologi digital, seperti menyelenggarakan peradilan terhadap dugaan pelanggaran pemilu menggunakan sistem daring dengan memeriksa saksi melalui konferensi video (video conference) dan kesaksian itu pun diakui oleh pengadilan," ujarnya.

Menurutnya, lima strategi tersebut juga merupakan langkah dari Bawaslu untuk menyikapi penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia yang lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pemilu di negara-negara lain.

"Pemilu Indonesia sangat kompleks dengan adanya empat pemilu nasional dan dua pemilihan lokal (pemilihan kepala daerah). Selain itu, ada pula sejumlah tantangan dan hambatan pemilu lainnya, seperti luas wilayah yang besar, adanya politik uang, dan persoalan netralitas aparatur sipil negara (ASN)," tuturnya.

Meskipun demikian, dia tetap yakin bahwa Indonesia mampu mewujudkan Pemilu 2024 yang lebih baik berbekal pengalaman penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 dan Pemilu 2020 yang diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya