Jakarta - Mantan pentolan FPI Habib Rizieq Shihab menilai di kehidupan ini sebetulnya setiap orang tidak bisa lepas dari politik.
Sebab, setiap warga diharuskan hidup mengikuti dan mematuhi undang-undang (UU), di mana UU yang membuat adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"DPR itu lembaga politik, jadi enggak bisa kita lepas dari politik, enggak bisa," kata Habib Rizieq dalam video dikutip dari akun Twitter @z4r4n, Rabu, 28 September 2022.
Baca juga: Waswas, FPI dan PA 212 Tuntut Negara Cegah Kebangkitan PKI
Dengan setiap orang taat membayar pajak saja, kata Rizieq, berarti mereka sudah mengikuti keputusan politik.
"Jadi penetapan pajak, penetapan harga-harga naik, penetapan Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, listrik naik, itu semua keputusan politik," kata Habib Rizieq.
Menurutnya, kalau pihak-pihak justru bersikap acuh terhadap politik, maka bisa berefek kehidupannya malah diatur oleh orang lain.
"Jadi kalau kita tidak berpolitik, nanti orang lain yang berpolitik, orang lain yang mengatur kita. Nah, kalau orang lainnya itu baik, kalau taat kepada Allah dan rasul-nya," ujarnya.
Kalau orang lainnya yang tidak tunduk kepada syariat, kata Rizieq, maka produk perundang-undangannya nanti banyak yang bertentangan dengan syariat.
Baca juga: Kepercayaan Publik terhadap KPK, Polri, dan DPR Turun
Maka itu Rizieq meminta umat jangan buta politik.
"Jadi betul, kita enggak boleh buta politik," kata Habib Rizieq.
Diketahui, pemerintah sudah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11% per 1 April 2022. Teranyar, pada 3 September 2022, pemerintah Joko Widodo (Jokowi) juga menaikkan harga jual BBM bersubsidi jenis solar dan pertalite. []