Daerah Rabu, 26 Oktober 2022 | 16:10

Bekas Pabrik Kelapa Sawit di Abdya Mulai Dilirik Investor

Lihat Foto Bekas Pabrik Kelapa Sawit di Abdya Mulai Dilirik Investor Pj Bupati Abdya saat meninjau bekas PKS. (Foto: Opsi/Syamsurizal).
Editor: Rio Anthony Reporter: , Syamsurizal

Aceh Barat Daya - Bekas bangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Provinsi Aceh mulai dilirik investor unggas dari luar daerah.

Penjabat (Pj) Bupati Abdya, Darmansah bersama Dandim 0110 Abdya, Ketua PDI Perjuangan Aceh, wakil Ketua DPRK Abdya dan sejumlah kepala SKPK mendampingi tiga investor unggas yakni Rinaldy, Presiden Direktur PT. putra Perkasa Genetika Indrustri Pengungasan, Anggiat Sitompul dan Ang Hendra.

Lokasi yang di survey adalah bekas bagunan PKS yang luasnya 23 Hektar. Di lokasi ini masih berdiri bangunan tempat direncanakan pengolahan sawit yang masih layak pakai dan area sekitar bangunan sudah ditanami jagung oleh warga setempat.

Pj Bupati Abdya mengelaskan, pasca dirinya mengunjungi pabrik unggas milik PT. Putra Perkasa Genetika di Bandung, pihak perusahaan berjanji akan ke Abdya dan hari ini mareka hadir dan melihat langsung lokasinya.

"Kita hanya mempromosikan saja, mereka lihat sendiri," kata Pj Bupati Darmansah.

Menurutnya, Pemkab Abdya memberi peluang kepada investor membuka usaha di Abdya, apalagi di bangunan bekas yang tidak terpakai lagi.

"Karena dari pada mubazir lebih baik kita manfaatkan," sebutnya.

Sementara Presiden Direktur PT Putra Perkasa Genetika, Rinaldy kepada wartawan mengatakan, pihaknya sangat tertarik dengan lokasi yang ada apalagi sudah ada bangunannya yang bisa difungsikan.

"Bila melihat bangunan dan lokasi yang ada, direncanakan akan di buka peternakan ayam dan bebek. Namun untuk kedatangan ini, hanya untuk survey lokasi serta survey pasar dulu. Karena tentu ada tahapannya," ucap dia.

"Kita survey dulu, untuk mengetahui cocok untuk apa," sambungnya.

Diterangkan, sebelum membuka peternakan, pihaknya terlebih dahulu melakukan survey pasar dan survey pendukung lainnya.

"Karena kan memang harus begitu, kita lakukan bertahap," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya