Hukum Rabu, 25 Januari 2023 | 22:01

Bekerja Berbulan-bulan di Laut, Tim Dewa Ruci Ungkap Peredaran Sabu 1,2 Ton

Lihat Foto Bekerja Berbulan-bulan di Laut, Tim Dewa Ruci Ungkap Peredaran Sabu 1,2 Ton Ilsutrasi kapal di tengah laut. (Foto: ist)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Kepolisian RI membentuk sebuah tim bernama Dewa Ruci 2021. Tugasnya mengungkap peredaran narkotika di tengah lautan.

Mereka ditugaskan sejak 19 Februari 2021 sampai dengan 29 April 2021. Melibatkan ratusan personel. Ini adalah operasi terbesar di lautan.

Personel yang masuk dalam tim ini berasal dari Bareskrim Polri, Polda Aceh, Baintelkam Polri hingga Ditjen Bea dan Cukai. 

Jumlah personelnya kurang lebih 145 orang. Rinciannya, 120 personel Polri dan 34 personel dari Ditjen Bea dan Cukai.

Ke-120 dari Polri, diantaranya 49 personel Dittipidnarkoba Bareskrim, 60 personel Polda Aceh, dan 11 personel Baintelkam Polri.

Bekerja selama berbulan-bulan, tim ini berhasil mengungkap sindikat narkotika jaringan internasional terutama jaringan Timur Tengah-Malaysia-Indonesia.

Barang bukti yang berhasil mereka amankan dari operasi tersebut menyita sabu sebanyak 1,278 ton.

Mereka juga menahan enam orang tesangka Warga Negara Indonesia dan satu orang tersangka warga Malaysia.

Para pelaku yang ditangkap ini terungkap dalam menjalankan bisnis narkotikanya di tengah laut dengan menggunakan kapal besar. Seluruh narkotika jenis sabu dikemas dalam kotak plastik.

Baca juga: Sebanyak 149 Kg Sabu dari Malaysia Gagal Beredar di Aceh

Modus operandi yang digunakan oleh sindikat yaitu membawa narkoba melalui jalur laut dengan menggunakan kapal besar (mother ship) dari Timur Tengah untuk kemudian dipindahkan di tengah laut (ship to ship) ke kapal nelayan lokal untuk dibawa ke daratan kawasan Indonesia. 

"Narkotika tersebut dikemas dengan menggunakan kotak plastik atau tupperware,” ungkap Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2023. 

Agus kemudian mengungkap, sangat mengetahui persis bagaimana perjuangan yang telah dilakukan oleh tim tersebut karena selalu mendapatkan laporan perkembangan dari Dirtipidnarkoba terkait progres pelaksanaan operasi.

“Bagaimana tim lapangan meninggalkan keluarga tercinta selama berbulan-bulan, pernah menghadapi badai dan mati mesin di tengah laut dengan logistik yang telah minim atau menghadapi cuaca ganas di tengah laut dengan kapal seadanya,” ungkapnya.

Apresiasi

Melihat kerja tim tersebut, Kapolri kemudian memberikan apresiasi. Memberikan penghargaan berupa pemberian pin emas hingga kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) kepada 145 personel tim tersebut.

Menurut Agus, pemberian penghargaan ini sebagai bentuk terciptanya reward and punishment terhadap seluruh anggota kepolisian di Indonesia.

“Dengan peran masing-masing telah berhasil menunjukkan prestasi, kerja keras dan kinerja yang maksimal, sehingga di beri penghargaan oleh pimpinan tertinggi Polri dalam hal ini Bapak Kapolri dalam bentuk pemberian pin emas Kapolri dan kenaikan pangkat luar biasa,” ujar Agus. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya