Jakarta - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat belum memberikan lampu hijau ihwal penangguhan penahanan terhadap tersangka kasus penyebar hoaks, Habib Bahar Smith, karena hingga kini masih ada keperluan penyidikan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan keterangan Habib Bahar Smith sejauh ini masih diperlukan untuk penyidikan. Adapun Bahar Smith kini juga tersandung kasus lain berupa ujaran kebencian.
"Terlepas dari pertimbangan penyidik, namun sampai saat ini keterangan tersangka masih dibutuhkan," kata Ibrahim kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 7 Januari 2022.
Bahar Smith telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong atau hoaks pada Senin, 3 Januari 2022.
Kemudian pendakwah berambut gondrong itu juga terseret kasus ujaran kebencian setelah adanya pelimpahan laporan dari Polda Metro Jaya pada Kamis, 6 Januari 2022.
Pada kasus ujaran hoaks, Habib Bahar Smith dijerat Pasal 14 ayat 1 dan 2 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana juncto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana juncto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 28 ayat 2 juncto 45 a UU ITE juncto Pasal 55 KUHP.
Sehari setelah ditetapkan sebagai tersangka, pada Selasa, 4 Januari 2022, tim kuasa hukum Bahar Smith melayangkan surat penangguhan penahanan terhadap kliennya kepada Polda Jawa Barat.
"Kita langsung membuat surat penangguhan penahanan dilampiri surat jaminan kepada penyidik Polda Jabar," kata Kuasa Hukum Bahar Smith, Ichwan Tuankotta.
Kasus Bahar itu bermula dari adanya Laporan Bernomor B 6354/12/2021 SPKT PMJ 2021 dari pria berinisial TNA terkait ceramah Bahar Smith yang diduga mengandung ujaran berita bohong atau hoaks.
Habib Bahar Smith diduga menyampaikan hoaks pada ceramah di Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 11 Desember 2021. []