Oleh: Ferdinand Hutahaean
Sebuah diskusi Nasionalisme dan Penghormatan Kepada Para Leluhur Pendiri Bangsa
Belakangan ini ramai mencuat soal Pribumi, Indonesia Asli dan Imigran atau turunan imigran yang disahkan menjadi Warga Negara Indonesia. Banyak media (mungkin abal-abal) yang mengutip pernyataan saya tentang Anies bukan Pribumi dan pernyatan atau tanggapan dari beberapa pihak terutama (mungkin) pengurus Partai Gerindra atau hanya sebatas kader atau simpatisan saja.
Entahlah, saya sendiri tidak mengetahui kapasitas mereka di Gerindra karena sayapun baru bergabung dengan Gerindra dan ingin menegakkan Pancasila setegak-tegaknya dan meneruskan cita-cita luhur para pendiri bangsa bersama Partai Gerindra. Saya bukan pengurus dan saya hanya pendatang baru di Partai ini.
Mengapa saya memilih berjuang bersama Partai Gerindra karena saya pelajari Partai ini dan sosok Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum cocok dengan garis juang saya. Bahkan saya belum pas untuk disebut sebagai politisi Gerindra. Saya masih pendatang baru!
Kembali ke judul tulisan ini, apakah pernyataan saya tentang Anies Baswedan bukan Pribumi dan menyatakan bahwa Indonesia harus dipimpin oleh orang Indonesia Asli adalah rasisme? Apakah mempertahankan dan merawat kesepakatan para pendiri bangsa yang menetapkan bahwa Presiden Indonesia adalah Orang Indonesia Asli adalah tindakan rasisme? Mari kita ulas.
Siapa orang Indonesia Asli yang dimaksud oleh para pendiri Bangsa kita?
Indonesia Asli adalah suku-suku Asli Nusantara dan kerajaan-kerajaan Nusantara yang kemudian bersatu untuk memerdekakan diri dan menyebut diri sebagai Indonesia. Suku-suku Asli yang telah mendiami Nusantara turun temurun sejak awal.
Bukan suku bangsa asing yang datang ke Nusantara dan berdiam di Nusantara. Baswedan adalah Suku asli Yaman dan tinggal berasal dari daerah Hadramaut Yaman. Sebuah negeri yang kini hancur luluh lantak karena pertikaian sektarian berbau agama.
Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan imigran Yaman yang hidup di Indonesia. Maka tentu Anies Baswedan adalah turunan imigran dan bukan orang Indonesia Asli. Itu fakta yang tak bisa dibantahkan.
Sebelum Indonesia merdeka, turunan Arab / Yaman belumlah diakui sebagai Warga Negara Indonesia bahkan era kolonialisme Belanda, mereka orang Arab / Yaman ditempatkan setingkat derajatnya diatas Pribumi Nusantara. Mereka mungkin berkolaborasi dengan kolonialisme saat ini dalam hal bisnis dan lain-lain, entahlah.
Pada saat sidang BPUPKI, Abdurahman Baswedan meminta kepada sidang agar menetapkan orang Arab totok dan turunan Arab menjadi Warga Negara Indonesia dan pada saat itu dikabulkan dan ditetapkan diatur oleh Undang-undang.
Itu fakta sejarah yang tak bisa dibelokkan dengan menyebut Arab /Yaman dan turunannya sebagai Indonesia Asli. Mereka orang Indonesia yang diakui berdasar UU tapi bukan Indonesia Asli.
Selanjutnya terkait bahwa Presiden Indonesia harus Indonesia Asli.
Ini adalah pemikiran, kesepakatan dan keputusan bersama para pendiri bangsa pada sidang BPUPKI yang mana salah satu anggotanya saat itu adalah Abdurrahman Baswedan kakek dari Anies Baswedan.
Kesepakatan itu kemudian dituangkan dalam Konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Asli.
Artinya kakek Anies Baswedan juga menyetujui, mengamini dan turut bersepakat demi kemaslahatan bangsa Indonesia bahwa Presiden Indonesia harus orang Indonesia Asli.
Jadi dengan fakta-fakta diatas, apakah menyebut Anies Baswedan bukan Pribumi dan menyebut bahwa Presiden Indonesia harus Orang Indonesia Asli? Tentu tidak.
Yang paham nasionalisme dan yang menghormati pemikiran para pendiri bangsa yang saat itu tidak punya kepentingan selain memerdekakan Indonesia seharusnya turut merawat pemikiran yang menyebut bahwa Presiden Indonesia harus orang Indonesia Asli bukan malah menentang pemikiran itu dan melecehkan kesepakatan para pendiri bangsa.
Dalam kondisi seperti ini, apakah Anies Baswedan layak disebut tak menghargai pemikiran dan kesepakatan kakeknya yang turut menyetujui bahwa Presiden Indonesia Harus Indonesia Asli? Apakah Anies Baswedan tidak akan kuwalat terhadap kakeknya? Ini pertanyaan bukan pernyataan!
Silakan yang punya pendapat lain, saya Ferdinand Hutahaean siap diskusi soal 2 hal ini, pertama Anies Baswedan bukan Pribumi Nusantara dan Anies Baswedan tidak layak jadi Presiden sesuai kesepakatan para pendiri bangsa yang menyatakan bahwa Presiden Indonesia Harus Orang Indonesia Asli.
Hayo, yang dungu siapa? Ahmad Dhani? Atau siapa?
Jakarta, 24 Februari 2023