Solok – Basarnas Padang telah mengirimkan tim ke lokasi tambang emas yang longsor di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatra Barat.
Hingga saat ini, 11 korban dilaporkan meninggal dunia dan berhasil dievakuasi.
"Data korban masih didalami. Meninggal dunia 11 orang. Saat ini masih pelaksanaan evakuasi," ujar Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, Jumat, 27 September 2024.
Abdul Malik menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan bencana longsor pada Jumat pukul 14.00 WIB dan segera mengirimkan tim ke lokasi.
"Kami baru dapat laporan ada longsor di Sungai Abu pukul 14.00 WIB dan segera mengirimkan tim ke sana," terangnya.
Untuk data pasti korban, Basarnas masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Terkait jumlah tenaga tambahan yang akan dikirim, Abdul Malik belum bisa memastikan. "Untuk tenaga tambahan, akan kita lihat dari perkembangan lebih lanjut dan laporan dari lokasi," tambahnya.
Sementara itu, Juru Bicara BPBD Sumatra Barat, Ilham Wahab, mengatakan bahwa tim evakuasi menghadapi kesulitan dalam mengakses lokasi bencana.
Menurut laporan yang diterima BPBD, tambang yang longsor tersebut merupakan tambang emas ilegal.
"Tim terkendala jarak tempuh yang cukup jauh dari desa terakhir. Informasinya, tim harus berjalan kaki selama empat jam memasuki hutan untuk mencapai lokasi," ungkap Ilham.
Selain jarak, tim juga menghadapi kendala logistik di lokasi yang tidak memiliki sinyal komunikasi, sehingga mempersulit koordinasi.
Dari laporan BPBD Kabupaten Solok, tercatat jumlah korban tewas mencapai 15 orang, dengan 25 lainnya masih tertimbun. Dari jumlah korban meninggal, 11 sudah berhasil dievakuasi, sementara empat korban lainnya masih di lokasi.
"15 meninggal, 11 sudah dibawa, empat masih di lokasi, 25 masih tertimbun, dan tiga orang mengalami luka-luka," jelas Kepala BPBD Kabupaten Solok, Irwan Effendi.[]