Daerah Kamis, 04 Desember 2025 | 19:12

Berhari-hari BBM di Siantar Langka, Politisi Golkar Geram Pertamina Kelewat Lambat

Lihat Foto Berhari-hari BBM di Siantar Langka, Politisi Golkar Geram Pertamina Kelewat Lambat Wakil Ketua DPRD Pematangsiantar Ir Daud Simanjuntak. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

SIANTAR - Bahan bakar minyak atau BBM di Kota Pematangsiantar masih tetap langka, termasuk pertalite dan kalaupun ada di penjual eceran harganya mahal.

Antre kendaraan roda dua dan roda empat di hampir seluruh SPBU di Pematangsiantar dalam beberapa hari ini terus terjadi.

Warga harus rela berjam-jam demi mendapatkan BBM. Bagi warga pengendara sepeda motor, bisa membeli bensin tetapi di pengecer, harganya bisa mencapai Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per liter, dari biasanya Rp 12 ribu.

Merespons situasi yang tak wajar ini, Wakil Ketua DPRD Pematangsiantar dari Partai Golkar, Ir Daud Simanjuntak melontarkan kekesalannya melihat reaksi pihak PT Pertamina Terminal Pematangsiantar, yang dia nilai sangat lambat dan banyak alasan.

“Bagi kita ini sudah tidak benar. Berhari-hari warga harus antre dan kesulitan mendapatkan BBM itu gak bisa diterima," katanya pada Kamis, 4 Desember 2025.

Jika alasan karena adanya bencana banjir di Tapanuli, lalu BBM disuplai ke sana, itu juga menurut dia tidak bisa menjadi alasan pembenaran maka kelangkaan BBM berhari-hari. 

Kalau kemudian faktor adanya keterlambatan kapal pengiriman suplai BBM dari Dumai, Manager PT Pertamina bisa bertindak antisipatif, apakah misalnya melalui pelabuhan lain.

"Tapi jangan dibiarkan berlarut-larut begini terus dan jangan hanya mengandalkan rapat koordinasi dengan pihak terkait tetapi action gak nampak," tukasnya kesal.

Apalagi kata dia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia sudah turun ke Sumatra Utara.

“Manager PT Pertamina Pematangsiantar itu harus mampu mengantisipasi krisis BBM saat ini untuk berpikir cepat. Kalau memang kondisi transportasi darat menjadi kendala distribusi, menggunakan helikopter juga bisa,” tegasnya.

Daud juga mewanti-wanti dugaan ada SPBU yang sengaja bermain dalam situasi ini demi keuntungan sepihak.

Semisal mereka menjual atau menggeser BBM yang menjadi kuotanya kepada industri atau pihak lain dengan harga yang lebih menggiurkan.

Untuk itu dia mendorong aparat hukum juga bisa melakukan langkah-langkah yang dibutuhkan demi menghindari adanya oknum-oknum yang sengaja mencari keuntungan pribadi.

Kalau ini dibiarkan kata Daud, berpotensi juga mengganggu stabilitas dan ketertiban masyarakat, karena sampai berhari-hari kesulitan mendapatkan BBM.

Dia juga meminta Pemko Pematangsiantar melalui dinas terkait lebih proaktif melihat situasi saat ini. Jangan sampai ada pembiaran. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya