Bandung - Pemda Provinsi Jawa Barat (Jabar) terpilih sebagai Pemda Terinovatif di Indonesia dalam Innovative Government Award (IGA) 2021.
Adapun inovasi yang mengantarkan Jabar sebagai Provinsi Terinovatif di Indonesia yaitu aplikasi Pikobar, One Pesantren One Product (OPOP), Patriot Desa, Mobil Maskara, sistem manajemen kepegawaian TRK, Command Center Citarum, dan Jabar Future Leaders.
Piagam penghargaan diterima Gubernur Jabar Ridwan Kamil dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara virtual di Mason Pine Hotel, Kabupaten Bandung Barat, Rabu 29 Desember 2021.
Kang Emil sapaan Ridwan Kamil mengatakan, IGA 2021 sejalan dengan visi Jabar yaitu Juara Lahir Batin melalui Inovasi dan Kolaborasi. Dua pilar inovasi dan kolaborasi tersebut yang menjadi dasar pembangunan di Jabar.
"Ini sejalan dengan visi Jabar yaitu membangun Jabar Juara Lahir Batin melalui Inovasi dan Kolaborasi, karena inovasi dan kolaborasi ini adalah dua pilar nilai utama dalam membangun Jabar," ucap Kang Emil.
Kang Emil berharap dengan konsep inovasi dan kolaborasi, lahir terobosan pembangunan yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
"Semoga Jabar selalu terdepan memberikan sumbangan dalam inovasi membawa Jabar Juara dan tentunya Indonesia Juara," ucapnya.
Tak hanya Jabar, untuk kategori daerah tingkat dua, IGA 2021 memilih Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang sebagai daerah sangat inovatif. Kemudian Kota Cimahi dan Kabupaten Bogor meraih predikat daerah terinovatif.
Penilaian IGA 2021 dilakukan melalui empat tahapan, yakni penjaringan, pengukuran, penilaian dan validasi lapangan. Sebelumnya Pemda melakukan pelaporan inovasi yang dilakukan selama dua tahun terakhir secara online, real time dan transparan kepada Balitbang Kemendagri.
Partisipan IGA 2021 bertambah menjadi 519 Pemda (provinsi, kabupaten, kota) dengan 25.124 inovasi dan 36 indikator penilaian. Hasilnya didapatkan 37 Pemda sangat inovatif, 316 inovatif, 166 kurang inovatif, dan 23 Pemda tidak dapat dinilai.
Mendagri Tito Karnavian berharap IGA menjadi pendorong sebagai sesuatu yang penting dalam menciptakan iklim kompetitif.
"Saya mendorong semua bahwa IGA ini betul-betul sesuatu yang diperlukan karena akan menciptakan iklim kompetitif," ujar Tito.
Tito mengatakan, salah satu tujuan otonomi daerah adalah agar daerah lebih mampu untuk berdikari. Dengan memiliki kewenangan yang lebih besar, kepala daerah dituntut untuk menggali potensi daerahnya dan bisa mandiri fiskal.
"Kuncinya adalah leadership atau kepemimpinan kepala daerah. Dengan adanya IGA, kepala daerah harus membuat terobosan kreatif sebagai bagian bahwa ia punya kemampuan dan kepemimpinan yang kuat," kata Tito. []