Daerah Kamis, 01 September 2022 | 16:09

Bermula dari Rp 700 Ribu, Koperasi Wanita Berkah Bermartabat Kini Miliki Aset Rp 1,8 Miliar

Lihat Foto Bermula dari Rp 700 Ribu, Koperasi Wanita Berkah Bermartabat Kini Miliki Aset Rp 1,8 Miliar Koperasi Wanita (Kopwan) Berkah Bermartabat Babakan Surabaya, Kota Bandung. (Foto: Opsi/Humas Pemkot Bandung)
Editor: Yohanes Charles

Bandung - Berdaya dan memberdayakan, prinsip yang dianut seluruh pengurus dan anggota Koperasi Wanita (Kopwan) Berkah Bermartabat Babakan Surabaya, Kota Bandung selama 11 tahun berdiri. 

Bermula dari instruksi Wali Kota Bandung pada masa itu untuk mendirikan koperasi di setiap kelurahan. Akhirnya, Kopwan ini pun masuk dalam 101 koperasi yang berhasil berdiri kala itu. 

Sekretaris Kopwan Berkah Bermartabat, Siti Maysriah menceritakan bagaimana koperasi ini dulu hanya dimulai dari 20 orang, kini menjadi 320 anggota. 

Bahkan, anggotanya pun tak hanya dari kalangan hawa, tapi juga para pria ikut bergabung dalam koperasi ini. 

"Kita modalnya murni dari simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang saat itu terkumpul Rp 700.000 dari 20 orang, sekarang sudah ada 320 anggota," paparnya.

"Untuk aset sendiri, terakhir saat kita tutup buku itu Rp 1,5 miliar. Tapi, sampai Agustus ini sudah mencapai Rp 1,8 miliar," imbau Siti dengan mata berbinar. 

Meski para pria bisa bergabung menjadi anggota koperasi, tapi untuk pengurus dan pengawas hanya boleh diambil perannya oleh wanita. 

Para anggota Kopwan Berkah Bermartabat terdiri dari beragam profesi yang notabenenya berasal dari menengah ke bawah. 

"Di sini kebanyakannya pedagang-pedagang kecil, seperti penjual lotek, cilok, basreng, es krim, dan beberapa usaha rumahan kecil. Tapi, kita juga memiliki anggota berasal dari menengah ke atas, seperti pemilik konveksi," ujarnya. 

Sebanyak 320 anggota ini seluruhnya berasal dari 15 RW yang ada di Babakan Surabaya. Tiap anggota dikenakan iuran pokok sebesar Rp 50.000 dan iuran wajib Rp 30.000.

Namun, untuk meningkatkan modalnya, Siti mengatakan, jumlahnya dibedakan sesuai dengan kemampuan para anggota. 

"Tapi, untuk meningkatkan modal, kita beda-bedakan. Boleh bayar iuran wajib Rp 30.000, Rp 50.000 atau Rp 100.000," ucapnya. 

Untuk pelayanannya, koperasi ini buka setiap hari Selasa selama dua jam, mulai dari pukul 10.00-12.00 WIB. Meski hanya buka seminggu sekali, tapi para anggotanya berkomitmen untuk datang dan membayar iuran. 

"Alhamdulillah mereka semua komitmen untuk datang di waktu tersebut. Kita juga punya koordinator tiap RW. Masing-masing koordinator itu pegang 20 orang. Biasanya hari Senin para koordinator mengumpulkan iuran dan utang. Lalu disetorkan ke sini," jelasnya. 

Untuk meningkatkan skill para anggota, Kopwan Berkah Bermartabat memiliki program pendidikan koperasi untuk anggota setiap tahun. 

Materinya pun beragam, disesuaikan dengan tingkatan para anggota masing-masing. Mulai dari tingkat dasar hingga tingkat atas. 

Itulah luar biasanya koperasi. Untuk materi-materi dasar diisi oleh para pengurus kepada pengurus tingkat awal. 

Sedangkan untuk tingkat menengah sampai atas, biasanya akan mendapatkan materi dari Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) dan Dinas Koperasi dan UKM (Diskopukm).

Selain itu, ada pula program bantuan sembako warga miskin, anak yatim, biaya kesehatan, bencana alam, kegiatan HUT RI, dan lainnya. 

Tak hanya memakmurkan orang lain, koperasi ini juga memakmurkan anggotanya dengan program pemberian sembako untuk anggota. 

"Kami juga sempat menolong anggota yang terjerat rentenir, tanpa biaya jasa. Salah satunya ada yang ingin menyekolahkan anaknya," ujarnya.

"Kami ada kebijakan kalau untuk pendidikan dan kesehatan kita tidak menggunakan jasa 1,5 persen, tapi hanya 1 persen. Dengan melampirkan biaya yang harus dibayar oleh keluarganya," papar Siti.

Harapan lain yang ingin dicapai bersama lewat koperasi ini adalah semua anggota koperasi bisa berkurban. Dengan diberikan pinjaman dari koperasi maksimal Rp4 juta tanpa biaya jasa, para anggota sudah bisa berkurban. 

"Mereka yang mau kurban saya tampung dulu. Nanti secara bergiliran bergantian yang berkurbannya. Tahun 2021 ada 10 orang yang bisa berkurban. Tahun ini 15 orang yang berkurban. Tahun 2023 harapannya bisa 20 orang yang berkuban," harapnya. 

Bahkan, sudah ada anggota yang umroh juga. Siti menuturkan, koperasi pun memberikan pinjaman untuk tambahan uangnya tanpa biaya jasa.

Solidnya kekeluargaan di antara para anggota koperasi membuat Siti merasa sangat bersyukur bisa mendampingi 320 ibu-ibu tangguh ini. 

Untuk merekatkan persaudaraan, mereka bahkan memiliki program khusus piknik bersama setiap tahun. 

"Nilai plus tiap tahun melaksanakan piknik. Ini yang menjadi pemicu anggota. Kita hanya menyediakan 50 persen, tapi para anggota rela untuk ikut iuran lagi. Bahkan, ada yang menyumbang kaus, bawa makanan, hadiah-hadiah, dan lainnya," tuturnya. 

Sesuai dengan moto mereka: Berkah dengan makna bersih, elok, ramah, kompak, amanah, harmonis. Melalui moto ini Siti berharap, koperasi yang ia emban bisa berjalan dengan penuh berkah pula. 

Kala ditanya mengenai target 2022, ia mengatakan, pihaknya tidak memiliki target rupiah. Sebab untuk permodalan saja masih lebih dari cukup. 

"Justru di 2023 itu kami ingin punya gedung sendiri supaya bisa lebih kondusif. Kalau sekarang pelayanannya masih dilakukan di rumah saya," imbuhnya. 

Baca juga: Pasar Kuliner Tempo Doeloe dan Edu-eco Tour di Desa Lerep Semarang

Saat berbincang dengan Siti, beberapa anggota mulai berdatangan menyetorkan uang iuran yang telah terkumpul. Salah satunya Bu Umi, koordinator RW 15, dan Bu Popong selaku koordinator RW 04 Babakan Surabaya. 

Bu Popong merupakan anggota terlama di Kopwan Berkah Bermartabat. Ia adalah orang kedua yang bergabung di sini sejak tahun 2011. 

"Saya anggota paling lama sama Bu Umi. Dulu modalnya cuma Rp 700.000 sekarang sudah sampai Rp 1,8 miliar. Jadi, saya percaya kalau pengurusnya sangat amanah," tutur Popong. 

Ia mengaku tertarik bergabung di koperasi karena manfaatnya sangat terasa. Sebagai pedagang es krim, ia semakin bisa mengembangkan usahanya setelah bergabung di koperasi. 

Tak hanya itu, ia juga bisa menambah relasi dan saling dekat dengan tetangga satu kelurahan. 

"Paling menarik itu program pendidikan koperasi yang diadakan setiap tahun. Ada permainannya juga jadi tidak membosankan. Saya juga jadi punya banyak teman di sini, saling kenal antara RW, seperti saya dan Bu Umi ini," ucapnya. 

Serupa dengan Popong, Umi juga merasakan banyaknya manfaat saat bergabung di koperasi. Terutama dalam hal pinjam meminjam yang sangat mudah prosesnya. 

"Saya juga menabung di konvensional. ternyata di koperasi lebih banyak lagi manfaatnya. Saya bisa nganjuk (berutang) dan itu tidak ribet," aku Umi. 

Baca juga: Menteri Teten: Branding Kemasan yang Membuat Produk UMKM di Papua Semakin Diminati

Ia sendiri memiliki toko mesin kecil-kecilan di rumahnya. Jika kondisinya sangat mendesak terkait kebutuh dana untuk sehari-hari atau biaya kuliah anak, ia merasa proses koperasi tidak sesulit peminjaman ke bank konvensional. 

"Keuangan di sini juga terbuka secara transparan. Semua anggota keluarga saya ajak, termasuk suami juga saya ajak ikut koperasi," ungkapnya. 

Salah satu hal yang juga membuatnya tertarik bergabung adalah setiap tahun Kopwan selalu piknik bersama dan memperoleh SHU. Bahkan, liburan terakhir mereka menyewa sampai lima bus pariwisata menuju Tasikmalaya. 

"Kita di sini juga suka ada ritual wajib yang bikin sesama anggota jadi lebih erat lagi kekeluargaannya. Ritual itu namanya botram (makan bersama). Anggota saling bawa makanan buat dimakan ramai-ramai melingkar," tuturnya. 

Umi berharap, semua kebahagiaan dan manfaat ini bisa juga turut sampai pada orang lain. Dengan begitu, akan semakin banyak masyarakat luas yang bisa menerima manfaat dari koperasi ini.

"Karena kita ada program bansos juga ya. Semoga dengan semakin bertambahnya anggota, maka semakin luas juga manfaat untuk sesamanya," tuturnya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya