Siantar - Konser bertabur bintang, Samosir Music International (SMI) kembali digelar di Open Stage Tuktuk Siadong, Kabupaten Samosir. Pagelaran ini akan berlangsung sejak tanggal 9-11 Agustus 2024.
Konser megah di Sumatera Utara (Sumut) ini akan menampilkan musisi lokal, nasional, dan internasional. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, konser yang memasuki tahun ke-7 ini bakal kembali mengumandangkan musik-musik Batak.
Ada pun musisi nasional dan internasional yang bakal meramaikan panggung spektakuler SMI, di antaranya Viky Sianipar dan Band, kontestan X-Factor Indonesia 2024 Tigor Sihombing, Ruth Sihotang, Osen Hutasoit, dan Jun Munthe.
Kemudian ada Ogar Nababan, Maria Calista, Subterranean Street Society (Belanda), Mafidz (Malaysia), Ngartini Huang, Herman Delago (Austria), Komunal Primitif Percussion dan Sitohang Brother.
Tak hanya itu, Geby Naibaho, Satyra Band, The Tapanuli Band, Lidya Hutabarat, Eric Zen & Friends, Sanggar SMK Negeri 1 Simanindo, Massal Bataknese Traditional Dance oleh masyarakat Tuktuk juga akan tampil di SMI.
SMI pun turut mengadakan side event seperti Toba Zumba Nation, Food Festival, dan Cultural Showcase. Pada event yang berlangsung selama tiga hari itu, semua musisi akan berkolaborasi dalam mengumandangkan musik Batak.
Pembina Yayasan Kreasi Tenun Nusantara (YKTN) Sahat Sinurat dan Manager Director SMI, Henri Manik. (Foto:Opsi/Fernandho Pasaribu)
Manager Director SMI, Henri Manik mengungkapkan bahwa pagelaran ini diselenggarakan bertujuan memperkenalkan seni dan budaya Batak secara internasional.
Perlu diketahui, SMI telah masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024.
"Ini menjadi tahun ke 7 pelaksanaan kita. Di tahun tahun sebelumnya kita laksanakan selama dua hari, kali ini menjadi tiga hari. Di area main stage (utama) yang berlangsung selama 2 akan menampilkan musisi-musisi tersebut. Untuk hari ketiga seperti workshop," kata Henri saat konfrensi pers di Kopi Bahagia, Kota Pematangsiantar pada Rabu, 7 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, nantinya para musisi yang berkolaborasi dalam membawakan musik internasional yang dipadukan musik Batak akan tampil pada premiere time. Panitia penyelenggara, mengutamakan event tersebut menjadi wadah persatuan budaya yang kental.
Ia menjelaskan, pada kesempatan itu pihaknya akan menampilkan seni bela diri atau pencak silat dari Tanah Batak, yang dikenal dengan sebutan Mossak. Ditampilkannya Mossak bertujuan untuk mengangkat kembali peninggalan leluhur.
"Ini menjadi kolaborasi baik kultur dari Batak, Belanda, Tionghoa. Musisi internasional yang tampil, kita juga konsep vokalisnya orang Batak, pemain suling dan gondang dari warga lokal. Tak hanya itu, kita juga menampilkan musisi pemula yang menjadi edukasi dan jenjang baginya," ujarnya.
Turut hadir di tempat itu, Pembina Yayasan Kreasi Tenun Nusantara (YKTN) Sahat Sinurat mengapresiasi terlibatnya YKTN dalam SMI 2024 ini.
Dia menjelaskan, pihaknya sangat mendukung penyelenggaraan dan program SMI, mengingat kegiatan ini juga melibatkan seniman untuk melestarikan budaya.
"Kita akan pamer tenun dari berbagai daerah di nusantara, yang akan dijelaskan oleh Bimanto sebagai kurator ahli kain. Juga ada workhsop dari penenun langsung. Tour dari sekolah sekolah nantinya datang untuk melihat pameran dengan tujuan melestarikan budaya kepada pemuda," ucap Sahat.
Herman Delago Manik. (Foto:Opsi/Fernandho Pasaribu)
Sekadar informasi, Herman Delago Manik akan kembali meramaikan Samosir Music International (SMI) setelah sempat absen di tahun lalu.
Ia mengaku semangat dalam menyambut berlangsungnya konser megah bertabur bintang ini. Herman juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama Henri Manik sudah mengagas kegiatan ini selama 10 tahun lamanya.
, kali ini Herman Delago Manik akan kembali tampil di SMI, event yang digagasnya 10 tahun lalu bersama Henri Manik. Ia sangat antusias kembali hadir, karena merasa dirinya sudah bagian dari SMI.
"SMI ini sudah bagian dari diri saya. Setiap tahun, event SMI ini semakin maju. Apalagi tahun lalu penonton yang hadir mencapai 15 ribu orang," tutur Herman.[]