Jakarta - Pasien meninggal akibat terpapar Covid-19 secara nasional per hari ini, Jumat, 11 Februari 2022, bertambah 100 orang. Data ini sesuai dengan rilis terbaru dari Kementerian Kesehatan.
Dengan adanya pertambahan 100 orang ini, maka jumlah meninggal akibat Covid-19 secara kumulatif mencapai 144.958 orang.
Sedangkan kasus positif terkonfirmasi sebanyak 40.489, sehingga secara kumulatif mencapai 4. 708. 043 kasus. Sedangkan kasus sembuh sebanyak 15.767 sehingga kumulatif sembuh hingga Jumat, 11 Februari 2022 sebanyak 4.250.277 kasus.
Disampaikan pula pertambahan jumlah warga yang menerima vaksinasi dosis satu sebanyak 222. 044 sehingga secara total secara nasional mencapai 187.918. 754 warga.
Untuk vaksinasi dosis dua, bertambah sebanyak 700.241 orang, sehingga secara total yang sudah menerima vaksin dosis dua mencapai 134.403. 989 orang.
Kemudian untuk vaksinasi ketiga atau booster bertambah sebanyak 231. 626, sehingga secara nasional total yang sudah menerima vaksinasi lanjutan ini sebanyak 6.623. 413. Sementara itu, target pemerintah untuk vaksinasi adalah 208. 265.720 warga.
BACA JUGA: Omicron Tak Ada di Sumut, Ini Langkah Antisipasi Gubernur Edy Rahmayadi
Sementara itu, pemerintah terus berupaya mengendalikan penularan Covid-19, terutama menjaga agar layanan kesehatan bisa berjalan optimal di tengah kenaikan kasus harian yang sebagian besar disebabkan varian Omicron.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan, penambahan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit terus terkendali di mana pada Kamis, 10 Februari 2022 pukul 16.30 WIB, tercatat kenaikan hanya 1,7 persen menjadi 28 persen dibanding kemarin 26,3 persen.
Meskipun Covid-19 varian Omicron ini menular lebih cepat daripada varian Delta sebelumnya, gejala-gejala yang ditimbulkan Omicron tidak seberat gejala Delta. Namun masyarakat harus tetap waspada karena bisa berbahaya bagi beberapa kelompok tertentu seperti lansia, anak-anak, orang dengan komorbid, dan orang yang belum divaksinasi.
``Vaksinasi yang masif ini membantu kita tidak sampai bergejala berat saat terinfeksi virus Covid-19,`` jelas Prof dr Abdul Kadir selaku Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.[]