News Selasa, 10 Mei 2022 | 13:05

Bertemu DPP GAMKI, Dubes Jerman: Perang Rusia-Ukraina Sebabkan Naiknya Harga Minyak Dunia

Lihat Foto Bertemu DPP GAMKI, Dubes Jerman: Perang Rusia-Ukraina Sebabkan Naiknya Harga Minyak Dunia DPP GAMKI melakukan audiensi dengan H.E Dr. Ina Lepel, Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste di Kedutaan Besar Jerman, di Jakarta, Kamis, Mei 2022.(Foto:Dok. DPP GAMKI)

Jakarta - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) melakukan audiensi dengan H.E Dr. Ina Lepel, Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste di Kedutaan Besar Jerman, di Jakarta, Kamis, Mei 2022.

Mengawali pertemuan, Ina Lepel menyampaikan terima kasih atas kunjungan yang diinsiasi oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GAMKI untuk membicarakan beberapa program prioritas GAMKI dan isu-isu internasional yang sedang berlangsung saat ini.

Ketua Bidang Keadilan dan Perdamaian DPP GAMKI, Ronald Rischard Tapilatu menjelaskan tentang program Pusat Studi dan Sekolah Keadilan-Perdamaian yang akan diluncurkan pada pelaksanaan Dies Natalis ke-60 GAMKI di Balikpapan, Kalimantan Timur, 20 Mei 2022 mendatang.

"Sekolah Keadilan dan Perdamaian angkatan pertama akan dilaksanakan secara hybrid dan diikuti peserta dari seluruh Indonesia, baik dari anggota GAMKI maupun dari organisasi lintas agama lainnya. Para pembicara berasal dari berbagai latar belakang organisasi dan kompetensi," kata Ronald dalam keterangan resmi yang diterima Selasa, 10 Mei 2022.

Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Umum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat membahas tentang Sustainable Development Goals (SGDs) yang telah dirumuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai agenda pembangunan dunia pasca 2015.

Sahat menyampaikan, salah satu isu SDGs yang menjadi perhatian GAMKI adalah persoalan stunting dan kualitas pendidikan.

"DPP GAMKI periode ini fokus kepada isu rendahnya kualitas pendidikan dan persoalan stunting di beberapa daerah tertinggal dan terluar di Indonesia. GAMKI sangat terbuka dengan kerja sama dalam menyelesaikan persoalan pendidikan dan stunting," ujar Sahat.

Dia juga menyampaikan keprihatinan keluarga besar GAMKI dan masyarakat Indonesia terkait Perang Rusia-Ukraina yang selain menelan korban jiwa, juga memberikan dampak sosial, politik, dan ekonomi terhadap masyarakat global.

"GAMKI mengharapkan Rusia dan Ukraina dapat menyelesaikan persoalan mereka dengan solusi damai, bukan dengan senjata yang akan menelan banyak korban jiwa dari rakyat sipil. GAMKI mendorong Pemerintah Jerman bersama negara-negara dunia lainnya untuk mendesak kedua pihak melakukan gencatan senjata dan melakukan negosiasi damai," katanya.

Lebih lanjut, dia menyinggung pelaksanaan KTT Group of 20 (G20) pada bulan November di Bali, di mana pemerintah Indonesia selama satu tahun sejak 2021 dipercaya menjadi Presidensi G20.

"Kami berharap negara-negara yang hadir dalam G20 dapat melakukan kerja sama untuk pemulihan kondisi ekonomi pasca pandemi COVID-19, serta membahas dan mencari solusi atas isu-isu aktual, salah satunya terkait Perang Rusia-Ukraina ini," tuturnya.

"GAMKI mendukung pemerintah Indonesia dan pemerintah Jerman dapat terus menjalin kerja sama dalam berbagai bidang, secara khusus berperan dalam penyelesaian Perang Rusia-Ukraina," sambung Sahat.

Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Ina Lepel mendukung pelaksanaan program Sekolah Keadilan dan Perdamaian yang bertujuan memberikan edukasi tentang HAM dan mencetak para penjaga perdamaian (peacekeeper).

"Pemerintah Jerman mendukung inisiatif baik ini dan akan membantu GAMKI dalam program kemitraan yang terjalin antara GAMKI dan Kedubes Jerman," ujar Ina Lepel.

Dubes Jerman menjelaskan dampak perang Rusia-Ukraina terhadap persoalan sosial, politik, dan ekonomi di Eropa maupun dunia. 

Dia juga menyampaikan upaya yang telah dilakukan negara-negara Eropa terkhusus pemerintah Jerman untuk menengahi persoalan Rusia-Ukraina.

"Perang Rusia-Ukraina berdampak kepada stabilitas politik, ekonomi dan keamanan di regional Eropa, salah satunya adalah krisis energi karena Ukraina merupakan penghasil minyak bunga matahari. Akibatnya harga minyak dunia melonjak. Indonesia juga mengalaminya dengan naiknya harga minyak sawit," jelasnya.

Ketua Bidang Hubungan dan Diplomasi Internasional DPP GAMKI, Frangky Darwin Oratmangun berharap rencana kerja sama dan kolaborasi antara GAMKI - Kedubes Jerman akan bermanfaat bagi peningkatan kapasitas intelektual dan kualitas kader GAMKI di seluruh Indonesia.

Pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam ini turut hadir fungsionaris DPP GAMKI Ketua Bidang Pembangunan Sumber Daya Manusia Dodisutarma Lapihu, Ketua Bidang Transformasi Digital Theodore Surbakti, dan Sekretaris Bidang Pariwisata Claudia Rande Sumomba.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya