Jakarta - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (DPP FOKSI) Muhammad Natsir Sahib (Cak Natsir) telah menemui pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean di Jakarta Selatan, Jumat, 7 Januari 2022.
Natsir bermaksud mengklarifikasi kepada Ferdinand Hutahaean menyoal cuitannya di akun media sosial Twitter @FerdinandHaean3 yang membuat gaduh publik.
Natsir menceritakan, saat ia menemui Ferdinand, eks politisi Partai Demokrat itu turut didampingi kuasa hukumnya Theo Cosner.
Kepada Natsir, Ferdinand membantah ihwal cuitan `Allahmu lemah` bertujuan untuk mengomentari agama dan kepercayaan tertentu.
Namun, dia juga menyayangkan tidak adanya sikap tabayun dari publik kepada Ferdinand hingga isu dugaan penodaan agama ini menjadi buah bibir masyarakat.
"Bahwa hasil pertemuan dengan Ferdinand Hutahaean, DPP Foksi menyimpulkan tidak ada indikasi penistaan agama apalagi upaya menistakan agama," kata Cak Natsir dalam keterangannya di Jakarta dikutip Opsi, Jumat, 7 Januari 2022.
Dia menilai Ferdinand tidak mungkin melakukan penistaan agama. Sebab, Ferdinand sudah mualaf atau memeluk Islam pada tahun 2017 silam. Saat itu ia menikahi perempuan berdarah Minangkabau.
Natsir percaya dengan alasan Ferdinand yang belakangan mengklarifikasi persoalan tengah melakukan dialog imajiner antara hati dan pikirannya di saat pria itu sedang rapuh.
"Cuitan Ferdinand adalah bentuk curahan hati. Ferdinand Hutahaean saat itu sedang mengalami sakit, dan hasil dari curahan hati tersebut terjadilah cuitan," ujarnya.
"Isu mengenai sakitnya Ferdinand sudah ditunjukkan tadi. Dia juga menunjukkan bukti secara valid dan apa adanya," sambungnya.
DPP FOKSI lantas berpandangan ada kelompok-kelompok tertentu yang sengaja membuat masyarakat menjadi marah dan hendak memecah belah bangsa Indonesia, memanfaatkan cuitan Ferdinand.
DPP FOKSI sentil Ketua KNPI
Selain itu, DPP FOKSI juga menyayangkan kegaduhan yang ditimbulkan Ketua Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Haris Pratama yang diketahui melaporkan Ferdinand ke polisi.
"Sangat disayangkan dia sebagai aktor yang menciptakan kegaduhan yang luar biasa ini. Saya meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak memakan isu provokatif yang diciptakan Haris Pratama," tuturnya.
Kendati demikian, Cak Natsir menegaskan bahwa DPP FOKSI tetap menghormati proses hukum yang terjadi. Namun, dia meminta agar kepolisian dapat menjalankan tugas sebagai penegak hukum secara profesional
"Dan meminta kepolisian untuk tidak termakan oleh desakan opini masyarakat yang diciptakan oleh Haris Pratama dan kelompok yang membenci dan bahkan menginginkan kegaduhan di masyarakat," katanya.
Tak sampai di situ, Cak Natsir juga meminta agar Ketua KNPI Haris Pratama bertanggung jawab atas kegaduhan tersebut.
"Haris harus bertanggung jawab atas kegaduhan yang dapat menyebabkan kegaduhan di masyarakat. Saya berpandangan bahwa Haris sengaja memanfaatkan opini ini untuk kepentingan pribadinya," ucap Ketua DPP FOKSI, Cak Natsir.[]