Jakarta - Rombongan pejabat Bank Indonesia (BI) berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mizan Jatiwangi, Majalengka pada Kamis, 4 April 2024. Kunjungan dilakukan untuk memberikan edukasi tentang keuangan syariah kepada segenap civitas Ponpes itu.
Pada kesempatan itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar, Muhammad Nur mengatakan edukasi keuangan syariah penting diberikan kepada komunitas pesantren lantaran pesantren dianggap sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
Apalagi, sambung dia, industri keuangan berbasis syariah punya potensi sangat besar untuk tumbuh dan mengerek geliat ekonomi nasional.
Ia mengatakan, BI bakal terus melakukan kolaborasi dengan berbagai institusi ke-Islaman termasuk pondok pesantren untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah.
Selain itu, katanya, publik perlu diedukasi akan literasi keuangan syariah agar semakin paham dan mampu menjalankan beragam industri berbasis ekonomi syariah.
"Para santri ini yang nantinya akan menjadi pionir penggerak ekonomi syariah di dalam masyarakat umum. Oleh sebabnya, kita perlu memberikan bimbingan dan edukasi kepada para santri dan segenap civitas pesantren untuk bisa lebih memahami apa itu keuangan syariah," kata Muhammad Nur.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Mizan KH Maman Imanulhaq dalam sambutannya mengapresiasi kedatangan BI ke Al Mizan.
Kiai Maman berharap edukasi yang dilakukan oleh BI mampu mewujudkan penguatan ekonomi keumatan sebagaimana yang saat ini tengah concern dibangun oleh pemerintah.
Anggota Komisi VIII DPR RI itu menambahkan, apa yang dilakukan oleh BI ternyata punya dampak dan kontribusi besar terhadap perekonomian dengan platform syariah.
Pesantren, lanjutnya, jadi punya pemahaman yang lebih lagi untuk meningkatkan perannya dalam menggerakkan ekonomi syariah di lingkungannya.
"Peran strategis pesantren dalam ekonomi syariah secara garis besar ada dua, pertama adalah peran pengembangan keilmuan dan sosialisasi ekonomi syariah kepada masyarakat. Peran kedua adalah mewujudkan laboratorium praktik riil teori ekonomi syariah dalam aktivitas ekonomi," ujarnya.
"Peran ini merupakan peran yang strategis, mengingat dalam amatan masyarakat pesantren adalah contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari. Jika pesantren berhasil dalam mengembangkan potensi ekonomi syariahnya, maka tentu akan diikuti masyarakat," sambung Kiai Maman.
Adapun yang hadir pada kegiatan tersebut, di antaranya Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Muhammad Nur, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Bambang Pramono, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Achris Sarwani, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Jeffri Dwi Putra, Kepala Perwakilan BI Cirebon Anton Pitono, serta para KPw BI Jawa Barat dan Cirebon.
Kedatangan mereka diterima oleh Pengasuh Ponpes Al Mizan KH Maman Imanulhaq, Ketua Yayasan Al Mizan Asep Zaenal Arifin, serta Direktur Pesantren Gus Mari Muhammad Hadiq.[]