Jakarta - Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK), Wiku Adisasmito mengatakan bahwa biosekuriti adalah pertahanan pertama penularan PMK apabila vaksin dan pengobatan belum ada.
"Pertama adalah APD (alat pelindung diri). Apabila APD tidak tersedia atau tidak mencukupi bisa menggunakan biosekuriti dengan disinfeksi yang rutin," kata Wiku dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 Juli 2022.
Dia mengatakan setiap petugas yang keluar-masuk kandang maupun peternakan harap disemprot terlebih dahulu.
Kemudian dipastikan alas kaki yang digunakan juga bersih, dengan cara disinfeksi sehingga kebersihan hewan selalu terjaga.
"Yang penting adalah orang keluar-masuk kandang atau peternakan harus bebas virus PMK. Prinsipnya begitu," ujarnya.
Meskipun kandang adalah lingkungan yang relatif kotor, kata dia, namun perlu dipastikan bahwa virusnya tidak boleh terbawa masuk ataupun keluar. Inilah prinsip utamanya.
Perlu diketahui, biosekuriti adalah istilah baru yang muncul karena PMK. Tapi perlu diketahui, sebenarnya saat pandemi Covid-19 pun dilakukan biosekuriti testing untuk pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri.
"Sekarang untuk PMK ini memakai istilah biosekuriti, karena ingin memastikan bahwa virusnya tidak dibawa masuk atau keluar," ucap Wiku.[] (ANTARA)